MAKALAH PUBLIKASI PENELITIAN

Metodologi Penelitian Dasar
"PUBLIKASI PENELITIAN"




BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Publikasi adalah tahap terakhir dalam menulis karya tulis ilmiah. Menyusun karya tulis ilmiah dan mempublikasikannya bukan hanya tanggung jawab guru, peneliti, dan pengembang lain, melainkan tanggung jawab banyak orang. Karenanya, mereka dari hari ke hari harus mampu bermetamorfosis dari semi ilmuan atau semiprofesional menjadi tampil sebagai tenaga ahli atau pakar (expert-performance).
Sebelum mempublikasikan karyanya, seorang penulis dituntut untuk mampu menyuarakan pengetahuannya, memecahkan masalah dengan membaca keadaan sekitar, menstimulai permasalahan dari berbagai sudut pandang atau sekedar mengungkapkan ekspresi emosionalnya dalam memandang suatu permasalahan ke dalam sebuah karya tulis ilmiah.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian publikasi penelitian ?
2. Bagaimana teknik memasarkan penelitian ?
3. Bagaimana teknis menembus publikasi ilmiah ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian publikasi penelitian.
2. Untuk mengetahui teknik memasarkan penelitian.
3. Untuk mengetahui teknis menembus publikasi ilmiah.







BAB II
PEMBAHASAN
A. Publikasi Penelitian
Karya tulis ilmiah merupakan karya yang disusun berdasarkan satu hasil penelitian dan dapat dipertanggungjawabkan keilmiahannya, bukan hasil rekaan atau pemikiran seseorang tanpa adanya penelitian. Suatu karya tulis ilmiah yang telah dibuat dapat dikenal oleh khalayak umum melalui publikasi. Publikasi menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah penyiaran, jadi dapat disimpulkan bahwa publikasi karya tulis ilmiah merupakan penyiaran (memberitahukan) sebuah hasil penelitian kepada khalayak ramai (public). 
Menulis karya publikasi atau karya tulis pada umumnya adalah memasarkan dan menjual kepada publik mengenai segala sesuatu yang terkait dengan suatu bidang. Di samping itu, menyusun karya publikasi ilmiah intinya adalah menata gagasan dan temuan untuk dinikmati pembaca. Gagasan atau temuan itu memiliki nilai sosial, ekonomi, dan kemanusiaan, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Publikasi karya tulis ilmiah dan sejenisnya dapat disajikan dalam bentuk buku, artikel ilmiah, artikel online, atau dikemas dalam bentuk sebuah karya ilmiah populer. Di dalamnya terkandung proses-proses yang meliputi: 
a. Pengembangan teks tulisan.
b. Memasarkan pengalaman, pengetahuan, dan produk teknologi.
c. Ekspresi atas verifikasi focus yang ditulis
d. Jembatan antara produk pemikiran dan teoretik dengan operasi-operasi komponensial.
e. Pemecahan masalah yang berkaitan dengan subtansi dan fokus tulisan.
f. Memfasilitasi rekontekstualisasi pengalaman dan pengetahuan atau produk teknologi yang dihasilkan.
g. Proses hubungan transformasional sesama pakar atau kelompok peminat.

B. Teknik Memasarkan Penelitian
Pemasaran merupakan sebuah sistem total kegiatan-kegiatan bisnis yang didesain guna merencanakan, menetapkan harga dan mendistribusi barang-barang dan jasa-jasa yang memenuhi kebutuhan kepada para pelanggan dan para pelanggan potensial.
Setelah menghasilkan sebuah karya tulis ilmiah, langkah yang harus dilakukan oleh para penulis adalah mempublikasikannya. Tentunya sudah menjadi impian seorang penulis agar tulisannya dapat dipublikasikan dan dimuat baik melalui media massa maupun melalui cara lainnya. Langkah-langkah yang harus diambil dalam mempublikasikan karya tulis ilmiah, antara lain:
1. Mengirimkan naskah ke media atau penerbit
Dalam mempublikasikan karyanya penulis bisa mengirimkan tulisannya atau karya buku ke penerbit. Bila naskah belum jadi kita bisa mengirimkan proposal terlebih dahulu. Untuk mempermudah penerbit dalam mempelajari naskah yang kita kirimkan, sebaiknya kita melampirkan proposal pengajuan naskah beserta foto kopi naskah yang akan kita kirimkan. Bahkan jika naskah yang kita tulis belum selesai, kita bisa mengajukan proposalnya terlebih dahulu ke penerbit. Proposal bisa dikirimkan dengan berbagai cara sebagai berikut:
a. Langsung
Penulis dapat mengirimkan langsung proposal naskah dan mengantarkannya kepada pihak yang berkompeten. Proposal sebaiknya dimasukkan ke dalam amplop yang layak, dengan nama dan alamat penerima yang jelas, serta nama dan alamat anda.



b. Pos
Penulis juga bisa menggunakan jasa pengiriman seperti pos  atau kurir. Gunakan pengiriman tercatat atau kilat khusus yang yang memberikan tanda terima pengiriman.
c. Email
Jasa email banyak digunakan oleh penebit. Penulis tidak hanya dapat mengirimkan proposal ke penerbit tetapi juga sekaligus naskahnya. File bisa dikirim seluruhnya dengan menggunakan fasilitas attachment. Email juga merupakan sarana yang efektif untuk komunikasi antara penerbit dan penulis.
2. Menunggu lampu hijau dari redaksi
Setelah tulisan dikirim, kita tinggal menuggu lampu hijau dari redaksi apakah memuat tulisan atau tidak. Untuk menunggu kabar dari media yang kita kirimi tulisan bisa memakan waktu berkisar dari sehari hingga tiga bulan, tergantung kepada media yang kita ajukan. Untuk harian biasanya tenggang waktu menuggu berita pemuatan lebih cepat dibanding majalah atau jurnal ilmiah. Untuk majalah atau jurnal ilmiah yang terbitnya bulanan atau triwulan, redaksi biasanya mengabarkan bahwa artikel yang kita kirimi akan dimuat pada edisi tertentu.
3. Proses penerbitan
Untuk karya tulis yang berupa buku, setelah penulis menulis naskah buku teks pelajaran, proses selanjutnya adalah menerbitkannya sehingga menjadi  buku teks pelajaran. Tahap dalam publikasi ilmiah ini adalah proses penerbitan dan pemasaran. Sebelum diterbitkan buku itu akan diedit terlebih dahulu. Setelah buku terbit dan dikirimkan oleh percetakan ke gudang penerbit, maka tahap berikutnya adalah memasarkannya. Kegiatan utama pemasaran buku adalah promosi, distribusi, dan penjualan.  Dilihat dari tiga unsur utama diatas, kita dapat menggolongkan pola pemasaran penerbit ke dalam tiga golongan besar, antara lain:
a. Golongan pertama adalah penerbit yang mempercayakan pendistribusiannya kepada distributor tunggal. Penerbit yang masuk kedalam golongan ini hanya cukup berhubungan dengan distributor tunggalnya.
b. Golongan kedua adalah penerbit yang mendistribusikan buku-bukunya ke beberapa distributor/grosir dan toko buku.
c. Golongan terakhir adalah penerbit yang sama sekali tidak mengandakan buku dalam pemasarannya. Penerbit golongan ini menerapkan modus penjualan langsung (direct selling). Para penjualnya biasanya mendatangi komunitas tertentu misalnya arisan ibu-ibu.

C. Teknis Menembus Publikasi Ilmiah
Teknis menembus publikasi merupakan suatu cara untuk mengirim tulisan kita kepada media massa dengan tujuan agar diapresiasi oleh khalayak umum, dan suatu cara untuk menyampaikan pemikiran kita pada mereka lewat tulisan kita.  Suatu karya tulis ilmiah pantas untuk dipublikasikan dan dimuat di media massa atau sebagainya apabila karya tulis tersebut berkualitas dan memiliki conten yang berbobot, baik itu dari segi judul, isi, bahasa, serta dari segi format penulisannya. Berikut teknis menembus publikasi ilmiah, sebagai berikut:
1. Memulai menulis
Media massa umunya menyediakan ruang khusus untuk penulis kolom ini. Kolom ini juga merupakan wahana persaingan terbuka bagi para penulis siapa pun, meski sesekali redaksi itu juga memanfaatkannya. Oleh karena sifatnya bersaing, karya tulis ilmiah siapa yang paling cepat, paling baik, dan paling cocok dengan visi dan misi media itu memiliki peluang besar untuk dimuat.
Menulis di media massa itu sangat menarik, meski tidak selalu mudah, terutama bagi penulis pemula. Bagi penulis pemula, menulis di media massa merupakan perjuangan tersendiri. Penulis pemula, laksana produk baru yang jika tidak bisa memasarkannya dengan cara menyentuh alam sadar pembeli, akan sulit laku. Sangat mungkin redaktur terlebih dahulu ingin mengenali siapa yang menawarkan sebuah tulisan. Berbeda dengan penulis yang sudah terkenal, redaktur tidak lagi bertanya-tanya mengenai siapa dia, melainkan langsung berfokus pada apa yang ditulisnya. Namun demikian, perlu disadari bahwa setiap penulis itu berawal dari pemula terlebih dahulu.
2. Tidak ada kata gagal
Setelah seorang penulis mengirimkan tulisannnya ke redaktur. Jangan menggunakan kata “gagal” ketika tulisan ditolak oleh redaktur. Meski tidak dimuat, penulis akan tetap diuntungkan, karena dengan menulis itu dia akan memperoleh pengalaman langsung atas substansi tulisannya. Juga menerima pengalaman langsung dari respon redaktur. Terimalah pengalaman itu sebagai kemenangan karena tidak ada gunanya meresapi ketidaknyamanan.
Bagi penulis pemula, perlu diperhatikan bahwa tidak pernah akan gagal menulis di media massa, kecuali kalau memulainya. Ketika mulai memberanikan diri menulis, ketika itu pula potensi gagal berawal. Sebaliknya, keberanian mencoba itu pulalah yang akan mengawali keberhasilan menulis di media massa. Perlu kita ketahui, dalam dunia menulis di media massa terjadi persaingan yang sangat ketat.
3. Layak dimuat
Tidak ada formulasi yang paling akurat untuk memastikan apakah sebuah karya tulis yang dikirim akan dimuat pada rubrik opini media massa. Cara yang paling baik adalah berani memulai dan tidak merasa takut apakah akan dimuat atau tidak. Ketika tidak dimuat ikuti saran-saran redaktur. Transformasikan saran-saran itu ketika membuat tulisan baru. Kriteria dan syarat agar suatu karya ilmiah layak untuk dipublikasikan, sebagai berikut:
a. Pada umumnya media massa hanya akan memuat tulisan yang sesuai dengan visi, misi, dan karakter media tertentu.
b. Gagasan yang futuristik. Sebagian koran suka memuat opini yang futuristik atau berupa pemikiran yang proyektif penulisnya.
c. Keunikan atau keklasikan gagasan.
d. Penggunaan bahasa yang baik dan benar, serta memenuhi kriteria sopan dan santun secara sosial.
e. Kemanfaatannya bagi pembaca.
f. Tulisan sesuai dengan bidang penulis.
g. Tema yang spesifik dan aktual.
h. Substansi utama atau ide tulisan bukan hasil plagiat atau jiplakan.
4. Perbaikan naskah
Penulis jangan menutup diri atau egois menerima saran editor atau reviewer. Kalau ada saran perbaikan atas naskah publikasi yang dikirim perbaikilah segera, apalagi ada pemberitahuan batas waktunya. Naskah publikasi yang telah dikembalikan untuk diperbaiki biasanya disertai dengan lembaran komentar reviewer  yang bisa bersifat umum atau spesifik. Sangat mungkin juga disertai dengan tambahan beberapa catatan lain pada naskah publikasi tersebut.
Perbaikilah naskah publiksi sesuai dengan saran, komentar, serta koreksi yang diberikan. Biasanya pengirim naskah publikasi diminta memberikan jawaban secara rinci baris demi baris mengenai apa yang diperbaiki. Dalam kerangka ini penulis dapat saja tidak setuju dengan saran para reviewer, dengan mengemukakan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
5. Pengiriman kembali
Setelah semua diperbaiki, kirimkan kembali naskah tersebut beserta jawaban atau komentarnya atas saran para editor atau reviewer.  Sertakan pula naskah publikasi yang lama berisikan koreksian. Bersabarlah menunggu respon editor atas naskah yang telah diperbaiki. Harap perhatikan surat terdahulu, beberapa copi penulis harus mengirimkan naskah. Jika tidak ada surat pemberitahuan yang meminta naskah diperbaiki kembali, ada potensi kuat naskah itu akan dimuat. Pada saat revisi terakhir biasanya pengirim naskah juga diminta untuk mengirimkan naskah publikasi dalam bentuk soft copy. Pengiriman melalui email, web, dan sebagainya, sehingga proses pemuatan berjalan lebih cepat.



BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
1. Publikasi karya tulis ilmiah  adalah memasarkan dan menjual kepada publik mengenai segala sesuatu yang terkait dengan bidangnya (karya yang bersifat ilmiah).
2. Memasarkan karya tulis ilmiah adalah:
a. Menulis dan mengirimkan naskah karya tulis ilmiah
b. Menunggu sinyal dari redaktur
c. Proses penerbitan
3. Teknis menembus karya tulis ilmiah
a. Memulai menulis
b. Jangan pernah takut gagal 
c. Kriteria kelayakan naskah
d. Perbaikan naskah
e. Pengiriman kembali
B. Saran
Demikianlah makalah yang dapat kami susun. Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi perbaikan makalah selanjutnya. Kami minta maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan dan isi makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.



DAFTAR PUSTAKA
Chaer,  Abdul. 2011. Ragam Bahasa Ilmiah. Jakarta: Rineka Cipta.
Danim, Sudarwan. 2010. Karya Tulis Inovatif. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.
Leo, Sutanto. 2010Kiat Jitu Menulis dan Menerbitkan BukuJakarta: PT.Gelora  Aksara Pratama.
Rosyadi, A. Rahmat. 2008. Menjadi penulis Professional itu mudah. Bogor: Ghalia Indonesia.
Sitepu, 2012. Penulisan Buku Teks Pelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Winardi, J. 2003. Entrepreneur dan Entrepreneurship. Jakarta: Kencana.


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel