UQ A 3c HAKIKAT ASBAB NUZUL AL-QURAN
HAKIKAT ASBAB NUZUL AL-QURAN
Moh. Kanzi Ahsan Ade Sheva
NIM. (2318010)
Kelas A
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
IAIN PEKALONGAN
2019
KATA PENGANTAR
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Maha Suci Allah SWT. Segala puji bagi-Nya. Rasa syukur tidak lupa kami panjatkan kepada-Nya yang telah memberi rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, teladan utama bagi manusia.
Makalah yang diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah ulumul Quran. Dalam kesempatan ini kami banyak mendapat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Sehubungan dengan ini kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Mohammad Hufron M.S.I.
Kami menyadari sepenuhnya, bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari segi bahasa, analisis materi kajian ataupun cara penulisannya. Maka dari itu kami sangat mengharap kritik dan saran konstruktif demi kesempurnaan makalah ini.
Akhirnya kepada Allah SWT juga kami memohon ampunan sekiranya dalam tulisan ini terdapat kekeliruan-kekeliruan yang tidak disengaja. Kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi semuanya terutama bagi yang membaca makalah ini, agardapat berpikir secara benar dan dapat menghasilkan suatu kesimpulan yang benar. Aamiin.
Pekalongan, Agustus 2018
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ………………………………….……………..……………….….…. i
KATA PENGANTAR ………………………….……………………..………..…...….….... ii
DAFTAR ISI …..…………………………………………...………..……….……………… iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG ……………………….…..……………………………..... 1
1.2 RUMUSAN MASALAH ………………...……..................................................... 2
1.3 TUJUAN ………………………………...……….……………………………….. 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 HAKIKAT AZBAB AN-NUZUL …………………………………………………3
2.2 SEBAB-SEBAB TURUNNYA AYAT .....…………………………………………4
2.3 MEMAHAMI ISI TEKSTUAL MAUPUN KONTEKSTUAL ……………………5
BAB III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN ……………………………………………………………………..6
3.2 KRITIK DAN SARAN ……………………………………………………………..6
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Al-Quran merupakan mukjizat dari Allah S.W.T yang diwahyukan kepada rasulullah Muhammad SAW dengan malaikat Jibril sebagai perantarannya, kemudian disampaikan kepada umat manusia. Penurunan Al-Quran ke bumi mengalami banyak proses yang mana dalam penurunannya. Al-Quran diturunkan pada tanggal 17 Ramadhan yang disebut Nuzulul Quran atau yang berarti hari turunnya Al-Quran.
Pada masa Rasulullah SAW, banyak peristiwa terjadi yang belum diketahui hukumnya menurut islam , sehingga para sahabat sering bertanya kepada Rasulullah tentang peristiwa-peristiwa yang belum mereka pahami untuk mengetahui hukum islam mengenai peristiwa tersebut. Maka Al-Quran turun untuk menjelaskan dan menunjukkan hukum peristiwa atau hal tersebut dan jawaban dari turunnya isi Al-Quran tersebut menjadi pedoman hidup bagi umat manusia. Peristiwa tersebut dinamakan dengan Azbabun Nuzul, yaitu sebab turunnya ayat-ayat Al-Quran.
Dalam catatan sejarah dapat dibuktikan bahwa proses kodifikasi dan penulisan Qur’an dapat menjamin kesuciannya secara meyakinkan. Qur’an ditulis sejak Nabi masih hidup. Begitu wahyu turun kepada Nabi, Nabi langsung memerintahkan para sahabat penulis wahyu untuk menuliskannya secara hati-hati. Begitu mereka tulis, kemudian mereka hafalkan sekaligus mereka amalkan.
Pada awal pemerintahan khalifah yang pertama dari Khulafaur Rasyidin, yaitu Abu Bakar Shiddiq, Qur’an telah dikumpulkan dalam mushhaf tersendiri. Dan pada zaman khalifah yang ketiga, ‘Utsman bin ‘Affan,Al-Qur’an telah sempat diperbanyak. Alhamdulillah Al-Qur’an yang asli itu sampai saat ini masih ada.
1.2 Rumusan masalah
A. Hakikat Asbabun al-Nuzul ?
B. Pesan Al-Quran dalam kajian tekstual maupun kontekstual ?
1.3 Tujuan masalah
A. Agar mahasiswa bisa memahami hakikat dari Asbabun al-Nuzul.
B. Agar bisa memahami pesan Al-Quran dalam kajian tekstual maupun kontesktual.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Hakikat Asbab an – Nuzul.
Asbab An-Nuzul merupakan bentuk idhofah dari kata “Asbaba” dan “Nazala” , kata “Asbaba” merupakan jama’ dari kata “Sababa” yang berarti sebab, maka “Asbaba” artinya sebab-sebab. Sedangkan kata “An-Nuzul” berasal dari kata ”Nazala” yang artinya turun. Secara etimologi Asbab An-Nuzul adalah sebab sebab turunnya terjadi sesuatu.
Sedangkan secara Terminology yang dirumuskan oleh para Ulama, diantaranya adalah :
1.)Menurut Az-Zarqoni : “Asbab An-Nuzul” adalah peristiwa atau hal-hal yang terjadi serta ada hubungannya dengan turunnya ayat Al-Quran sebagai hukum atau penjelas hal-hal yang terjadi tersebut.
2.)Ash – Shabuni “Asbab An-Nuzul” adalah peristiwa atau kejadian yang menyebabkan turunnya satu atau beberapa ayat Al-Quran yang berhubungan dengan terjadinya suatu kejadian atau menjawab pertanyaan yang diajukan kepada nabi Muhammad SAW.
3.) Shubhi Shalih “Asbab An-Nuzul” adalah sesuatu yang menjadi sebab turunnya satu atau beberapa ayat Al-Quran yang terkadang menyiratkan peristiwa itu sebagai respon atasnya atau penjelas dari hukum-hukum yang terjadi.
Intinya Asbab An-Nuzul adalah kejadian yang melatarbelakangi turunnya ayat-ayat Al-Quran, dalam rangka menjawab, menjelaskan dan menyelesaikan masalah-masalah yang timbul dari setiap kejadian pada zaman Nabi.
2.2 Sebab-Sebab turunya Ayat (Asbabun Nuzul)
Peristiwa Asbabun An-Nuzul terbagi menjadi 3 macam :
1.)Peristiwa berupa Pertengkaran.
Seperti contoh saat perselisihan oleh kaum Aus dan Khazraj hingga menyebabkan turunnya surat Ali Imran ayat 100 yang berbunyi :
كافِرِينَ إِيمانِكُمْ بَعْدَ يَرُدُّوكُمْ الْكِتابَ أُوتُوا الَّذِينَ مِنَ فَرِيقاً تُطِيعُوا إِنْ آمَنُوا الَّذِينَ أَيُّهَا يَا
Yang artinya : “wahai orang-orang yang beriman, jika kamu mengikuti sebagian dari orang-orang yang diberi Al-kitab, niscaya mereka akan mengembalikan kamu menjadi kafir sesudah kamu beriman”.
2.) Peristiwa berupa kesalahan yang serius.
Seperti contoh : saat imam yang sedang mabuk, sehingga salah satu bacaan surat Al-kafirun menjadi salah ucap, dan kemudian turunlah surat An-Nisa’ ayat 43 dengan perintah untuk menjauhi sholat dalam keadaan mabuk.
“ Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu sholat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan… “
3.) Peristiwa karena suatu hasrat atau cita-cita.
Seperti contoh : saat Umar memiliki permintaan kepada Rasulullah Muhammad SAW tentang maqam Ibrahim sebagai tempat shalat, lalu turunlah ayat Al-Baqarah ayat 125 yang artinya :“ Dan jadikanlah sebagian dari Maqam Ibrahim tempat sholat”.
2.3 Memahami pesan tekstual maupun kontekstual saat turunnya ayat Alquran.
Sebab turunnya surat Al-Maidah ayat 93 adalah saat sahabat Usman ibnu Mazh’un dan Amru ibnu Ma’dikariba pernah mengatakan bahwa Khamar itu sebenarnya mudah (boleh diminum). Keduannya menggunakan surat Al-Maidah ayat 93 yang artinya : “Tidak ada dosa bagi orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalan shaleh karena memakan makanan yang telah mereka makan dahulu, apabila mereka bertakwa dan serta beriman , kemudian tetap bertakwa dan beriman, kemudian mereka tetap melakukan kebajikan. Dan Allah SWT menyukai orang-orang yang beriman. Padahal keduannya belum tahu apakah sebabnya ayat tersebut diturunkan. Ayat ini turun bersamaan dengan turunnya ayat yang mengharamkan Khamar, kemudian para sahabat bertanya kepada rasul : “ Bagaimanakah nasib bagi saudara saudara kami yang telah meninggal dunia, sedangkan didalam perut mereka masih ada minuman khamar, lalu Allah SWT memberitakan surat Al-maidah ayat 93 yang bermaksud bahwa sahabat-sahabat yang meminum khamar tidak berdosa karena belum adanya ayat yang melarang khamar walaupun sudah meninggal dunia, sampai pada saat turunnya ayat yang melarang khamar.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Asbabun Nuzul adalah sebab-sebab turunnya ayat-ayat Alquran untuk menjadi hukum atas suatu peristiwa yang terjadi maupun menjawab pertanyaan para sahabat kepada nabi Muhammad SAW pada zaman dimana nabi masih hidup.
Sebab-sebab turunnya ayat terdiri dari 3 macam :
1.) Peristiwa berupa pertengkaran.
2.) Peristiwa berupa kesalahan yang serius.
3.) Peristiwa karena suatu hasrat atau cita-cita (pertanyaan masa lalu,masa yang akan datang)
3.2 Kritik dan Saran
Dalam penulisan makalah ini masih terdapat beberapa kekurangan dan kesalahan, baik dari segi penulisan maupun dari segi penyusunan kalimatnya dan dari segi isi masih banyak yang kurang. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kepada para pembaca makalah ini agar memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun dan tidak mengandung unsur sara.
DAFTAR PUSTAKA
Anwar Rosihan.2008. Ulumul Quran.Bandung : Pustaka Setia
Sukardi K.D.2002.Belajar Mudah Ulum Al-Quran.Jakarta : PT.Lentera Basritama.
LAMPIRAN MAKALAH
NAMA :MOH KANZI AHSAN ADE SHEVA
NIM : 2318010
TTL : BATANG 31 MARET 2000
ALAMAT : WARUNGASEM RT 011 RW 004
HOBBY : BERMAIN BOLA