MAKALAH TELAAH Q.S. AN-NISAA’ AYAT 9 “GENERASI KUAT, HEBAT, MANFAAT”

PENDIDIKAN LIFE SKILL
“GENERASI KUAT, HEBAT, MANFAAT”
(Q.S. AN-NISAA’[4] AYAT 9)
     

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Manusia sebagai makhluk yang sempurna (akhsani taqwim) memiliki potensi besar yang dapat berkembang jika disentuh dengan metode, strategi, dan keinginan besar untuk maju khususnya dalam pendidikan. Pendidikan adalah investasi jangka panjang yang akan dipetik hasilnya setelah peserta didik menempuh waktu yang lama disertai pembiayaan yang tidak sedikit. Jika diamati, pendidikan yang hanya berkutat teori keilmuan semata, tanpa bekal keterampilan praktis, yang terjadi adalah mandulnya peserta didik dalam mempersiapkan diri menuju lapangan kerja.Menyikapi ini, pendidikan life skilldiandalkan sebagai obat mujarab mencetakgenerasi kuat, hebat, dan manfaat.
B.     Judul Makalah
Judul makalah ini adalah PENDIDIKAN LIFE SKILL “GENERASI KUAT, HEBAT, MANFAAT.” (Q.S. AN-NISAA’ AYAT 9).
C.    Nash Al-Qur’an dan Terjemah : Qur’an Surat An-Nisaa’ ayat 9 :
وَلۡيَخۡشَٱلَّذِينَ لَوۡ تَرَكُواْ مِنۡ خَلۡفِهِمۡ ذُرِّيَّةٗ ضِعَٰفًا خَافُواْ عَلَيۡهِمۡ فَلۡيَتَّقُواْ ٱللَّهَ وَلۡيَقُولُواْ قَوۡلٗا سَدِيدًا ٩
Artinya :
“Dan hendaklah takut kepada Allah, orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.”
D.    Arti Penting Kajian / Urgensi Mengapa Penting Dikaji.
Peringatan agartidak meninggalkan generasipenerus yang lemah.Perintahuntuk menjadi dan mencetak generasi unggul yang kuat fisiknya, imannya, ilmunya, hartanya dan semangatnya. Guna menghadapi tantangan zaman, hingga  pintar teknologi, berhati Qur’ani berjiwa Islami. Pastikan kamu adalah generasi negeri ini yang kuat, hebat, dan manfaat.
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Teori
Pendidikan Life Skill(Keterampilan atau Kecakapan Hidup) adalah upaya untuk mengembangkan multipotensi yang ada pada diri peserta didik berupa kecakapan personal (personal skill), kecakapan sosial (social skill), kecakapan akademik (academic skill), dan kecakapan vokasional (vocasional skill).[1]Tujuan akhir proses pembelajaran terampil adalah dimilikinya kemampuan memecahkan masalah (problem solving) secara bertanggung jawab. Yang diharapkan dari pendidikan life skill adalah karakter cakap, kreatif, dan mandiri.[2]
Pilar Kecakapan Hidup:
1.    Learning to know : Belajar untuk memperoleh pengetahuan.
2.    Learning to be : Belajar untuk mengetahui cara belajar.
3.    Learning to do : Belajar untuk melakukan pekerjaan.
4.    Learning to corporate : Belajar menjadi orang yang berguna sesuai bakat.
5.    Learning to live together : Belajar untuk dapat hidup bersama masyarakat.[3]
Komponen kecakapan versi WHO (World Health Organization):
1.    Kecakapan personal (personal skill): kecakapanmengenali diri sendiri (self awarness). Keterampilan personalberupa aktualisasi diri berperan sebagai wujud eksistensi diri dari potensi yang dimiliki setiap individu.
2.    Kecakapan berpikir rasional (thinking rational skill)digunakan sebagai cara untuk menggali, menemukan atau mengolah informasi dan mengambil keputusan (information processing and decision making skill) juga memberikan kemampuan kepada individu untuk memecahkan masalah secara rasional dan kreatif (creative problem solving skill).
3.    Kecakapan sosial (social skill): kecakapan antarpersonal (interpersonal skill)berupa mampu berkomunikasi dengan sesama secara baik.
4.    Kecakapan akademik (academic skill): kemampuan berpikir secara ilmiah yakni mengedepankan akal (rasio) sebagai dasar berargumen, adanya data, sistematis kronologisnya (runtut) dan mudah dipahami alur pikirnya.Keterampilan akademik berupa mampu memahami dan mengatasi problem.
5.    Kecakapan kejuruan (vocational / hard skill): kemampuan profesional peserta didik dalam menghadapi tantangan dan persoalan di masyarakat. Kecakapan yang dikaitkan dengan bidang pekerjaan tertentu di masyarakat. Keterampilan ini diperoleh melalui proses transfer of knowledge and transfer vocasional pada diri peserta didik dalam waktu tertentu.
Generasi Kuat Hebat Manfaat
Generasi  kuat yang dimaksud ialah kuat imannya, ilmunya, kuat ekonomi/finansialnya, semangatnya dan kuat fisiknya. Generasi Hebat yakni hebat dalam prestasi, karya, mimpi/cita-cita dan kesuksesan. Generasi manfaat ialah manfaat amal dan ilmunya bagi orang-orang disekitar. Itu semua dapat dicapai pada masa muda. Masa muda merupakan emas kehidupan.Generasi muda adalah istilah yang mengacu kepada tahapan masa kehidupan seseorangyang berada diantara usia remaja dan tua. Ia sudah meninggalkan masa remajanya, namun belum memasuki masa tua. Generasi muda adalah mereka yang berusia diatas 20tahun dan di bawah 40 tahun.[4]Generasi muda secara psikis ia tampil dengan jiwa dan semangat yang menggebu-gebu, penuh idealisme, segalanya ingin cepat terwujud.[5]
B.     Tafsir Al-Qur’an
1.      Tafsir Al-Mishbah
Ayat 9 diatas berpesan : Dan hedaklah orang- orangyang memberi aneka nasehat kepada pemilik harta agar membagikan hartanya kepada orang lain sehingga anak-anaknya terbengkalai, hendaklah mereka membayangkan seandainya mereka akan meninggalkandi belakang mereka, yakni setelah kematian mereka, anak-anak yang lemahkarena masih kecil atau tidak memiliki harta, yang mereka khawatir terhadap kesejahteraan atau penganiayaan atas mereka, yakni anak-anak lemah itu. Karena itu hendaklah mereka takut kepada Allah, atau keadaan anak-anak mereka di masa depan.[6]
2.      Tafsir Al-Azhar
Ayat ini peringatan kepada orang-orang yang akan mati, dalam hal mengatur wasiat atau harta benda yang akan ditinggalkannya. Ayat ini sebagai bimbingan agar jangan meninggalkan ahli waris, terutama anak-anak dalam keadaan lemah. Ingatlah dan janganlah sampai waktu engkau meninggal dunia, anak-anakmu terlantar. Janganlah sampai anak-anak yatim kelak menjadi melarat. Sebab itubertakwalah kepada Allah, takutlah kepada Tuhan ketika engkau mengatur wasiat, jangan sampai karenaengkau menolong orang lain, anakmu sendiri engkau terlantarkan. Dan didalam mengatur wasiat hendaklah memakai kata yang terang, jelas dan jitu, tidak menimbulkan keraguan bagi orang-orang yang ditinggalkan.[7]
3.      Tafsir Al-Maraghi
Pembicaraan dalam ayat ini masih berkisar tentang para wali dan orang-orang yang diwasiati, yaitu mereka yang dititipi anak-anak yatim. Juga tentang perintah terhadap mereka agar memperlakukan anak-anak yatim dengan baik, berbicara kepada mereka sebagaimana berbicara kepada anak-anaknya, yaitu dengan halus, baik dan sopan, lalu memanggil mereka dengan sebutan anakku, sayangku dan sebagainya. Fiman Allah khofu ‘alaihim artinya mereka khawatir anak-anaknya menjadi terlantar dan tersia-sia hidupnya.[8]
4.      TafsirJalalain
Hendaklah bersikap waspada maksudnya terhadap nasib anak-anak yatim. Orang-orang yang seandainya meninggalkan artinya hampir meninggalkan. Dibelakang mereka sepeninggal mereka keturunan yang lemah maksudnya anak-anak yang masih kecil-kecil. Mereka khawatir terhadap nasib mereka akan tersia-sia maka hendaklah mereka lakukan terhadap anak-anak yatim itu apa yang mereka ingini dilakukan orang terhadap anak-anak mereka sepeninggal mereka nanti. Dan hendaklah mereka ucapkan kepada orang yang hendak meninggal perkataan yang benar, misalnya menyuruhnya bersedekah kurang dari sepertiga, dan memberikan selebihnya untuk para ahli waris hingga tidak membiarkan mereka dalam keadaan sengsara dan menderita.[9]
5.      Tafsir Al-Qurthubi
Kasih sayang kepada anak-anak yatim yang lemah. Peringatan agar jangan memakan harta anak yatim. Untuk memberikan dua macam sentuhan yang kuat terhadap hati seseorang. Sentuhan pertama menyentuh lubuk hati, hati orang-orang tua yang amat sensitif terhadap anak-anaknya yang masih kecil. Digambarkan anak keturunan mereka patah sayapnya, dengan tidak ada orang yang menaruh kasih sayang dan melindunginya. Dilukiskan demikian kepada mereka tentang anak-anak yatim yang urusannya diserahkan kepada mereka setelah anak-anak itu kehilangan (ditinggali) orang tuanya. Mereka sendiri tidak mengetahui kepada siapa anak-anak mereka akan diserahkan sepeninggal mereka nanti, sebagaimana dulu urusan anak-anak yatim itu diserahkan kepada mereka.[10]
C.    Implementasi atau Aplikasi dalam Kehidupan.
1.      Ikhlas, solidaritas, dan totalitas menjadi mahasiswa.Cinta Ilmu, menghargai waktu, memanfaatkan masa muda untuk kesuksesan hidup dunia dan akhirat.
2.      Selalu aktif, berinisiatif, kreatif, inovatif, dan positif dalam mengejar dan meraih mimpi/cita-cita hidupdengan mengembangkan skill.
3.      Miliki kesadaranyang kuat terhadap tujuan hidup, yakni gapai Ridho Ilahi Rabbi  dan bertawakal kepada Allah Ta’ala.
4.      Generasi muda adalah generasi penerus bangsa. Pastikan kamu adalah  generasi unggul kebanggaan bangsa. Yang muda yang berkarya. Yang muda yang menggoncangkan dunia.
5.      Gunakan masa muda mu sebelum masa tua mu untuk mencari ilmu, Gali potensi raih prestasi tiada henti, ikhtiar sampai mati. Usia muda adalah usia emas seorang muslim. Isilah usia emas kita dengan selalu menuntut ilmu dan memperbanyak amal sholeh.
6.      Belajar sepanjang hayat (long life education), miliki iman yang kuat,prestasi yang hebat, ilmu yang bermanfaat. Bersungguh-sungguh dalam belajar, menitih ilmu dan menggapai prestasi dunia akhirat.
7.      Cerdaskan diri dan penerus generasi negeri ini dengan cari, pahami, dan gali kecakapan atau keterampilan hidup (life skill)mandiri dengan cara kenali bakatminat mu, dan kembangkan itu.
8.      Bekali  diri imtaq (iman taqwa) & iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi).
D.    Aspek Tarbawi
1.        Generasi yang kuat lebih senangi oleh Allah dari pada generasi yang lemah.
2.        Ajaran Islam amat menaruh perhatian terhadap pembinaan generasi mudayang amat penting.
3.        Merasakan masa muda adalah bagian dari nikmat. Oleh karena itu pergunakanlah masa muda untuk hal-hal positif yang bermanfaat sebelum datang masa tua.
4.        Ciptakanlah sejarah dan prestasi yang berarti dalam kehidupan masa muda. Sebab, masa ini tidak akan berputar kembali.
5.        Tugas pokok generasi muda dalam pembangunan nasional adalah menjadi penerus  perjuangan bangsa dan menjadi sumber insani dalam pembangunan nasional.[11]
6.        Membina generasi masa depan untuk menghadapi tantangan zaman dengan pendidikan dan pelatihan.
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Pendidikan life skill adalah terobosan untuk membentuk kecakapan, mengembangkanketerampilan dan mewujudkan generasi kuat hebat manfaat. Pendidikan life skill berlandaskan pada  Al-Qur’an Surat An-Nisa’ ayat 9.Allah SWT dalam firman-Nya berpesan dan memperingatkan agar anak-anak keturunan kita supaya tidak lemah dikemudian hari tetapi agar dibekali keterampilan hidup mandiri sehingga dapat memenuhi kehidupannya dan memecahkan masalah yang dihadapi. Selain itu, warisan harta yang cukup dan fisik yang sehat serta ilmu yang bermanfaat untuk bekal hidupnya dimasa yang akan datang jangan lupa nanti setelah anak-anak kita tinggalkan diibaratkansebagaimana anak yatim yang dulu pernah kehilangan orang tua mereka.Pengangguran harus dilawan oleh pendidikan life skill. Oleh sebab itu, setiap anak muda (pemuda-pemudi) harus memiliki life skill.
B.     Saran
Kita (umat Nabi Muhammad SAW), adalah khoiru ummah (sebaik-baik umat). Tunjukan kalau kita adalah SIKUBETMAN (generaSI KUat, hEBaT, MANfaat), Tak perlu tunggu hebat, untuk menjadi kuat, guna bermanfaat.



DAFTAR PUSTAKA

Al-Mahalli, Imam Jalaluddin dan Imam Jalaluddin As-Suyuti, 2009. Terjemah Tafsir Jalalain berikut Asbabun Nuzul Jilid I, penerjemah Bahrun Abubakar. Bandung: Sinar Baru Algensindo
Al-Maragi,Ahmad Mustafa. 1993.Tafsir Al-Maragi. Semarang: Toha Putra
Asy’arie, Musa. 1989.Pemuda Perkembangan Iptek dalam Perspektif Agama. Yogyakarta: Pusat Studi Filsafat dan Kebudayaan Islam IAIN Sunan Kalijaga
Hamka.1987. Tafsir Al-Azhar Juzu’ 4. Jakarta: Pustaka Panjimas
Nata,Abuddin.2009.Tafsir Ayat-Ayat Pendidikan: Tafsir Al-Ayat At-Tarbawiy. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Quth, Sayyid. 2001. Tafsir fi zhilalil Qur’an. Jakarta: Gema Insani Press
Rosyid, Moh. 2007.Pendidikan Life Skill. Kudus: STAIN Kudus Press
Shihab, M. Quraish. 2000. Tafsir Al-Mishbah : Kesan Pesan dan Keserasian al-Qur’an. Jakarta: Lentera Hati
PROFIL PENULIS
Nama ku Liya Bahriyatu Najiyah, biasa dipanggil Liya. Aku tinggal di Desa Sidomulyo Dusun Semangu Gang 2 No. 48. RT 02 RW 01, Kec. Kesesi Kab. PekalonganJawa Tengah. Aku lahir pada malam hari Ahad/Minggu Wage, 22 Juni 1998. Aku anak pertama dari dua saudara.Aku mulai sekolah di TK Budi Mulia, Sidomulyo. Dilanjut SD N 01 Sidomulyo, terus MTs Negeri Kesesi, dan lulusan MAN 01 Pekalongan tahun 2015. Ditahun yang sama aku masuk ke IAIN Pekalongan, konsentrasiprogram S-1 jurusan PAI (Pendidikan Agama Islam) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK).
Jadi, sekarang aku masih menjadi pelajar/mahasiswa yang fokus kuliah konsentrasi studi PAI, motivasi aku masuk PAI ialah untuk menjadi, dan mencetak generasi yang kuat hebat manfaat dan untuk menjadi manusia yang memanusiakan manusia. Doakan ya teman-teman. Semoga bisa belajar dengan lancar kuliahnya, ilmunya bermanfaat dan khoirunnash Wa anfa uhum linnash. Amin.




[1]Moh. Rosyid, Pendidikan Life Skill (Kudus: STAIN Kudus Press, 2007), hlm. 18
[2]Ibid., hlm. 125
[3]Ibid., hlm. 23
[4]Abuddin Nata, Tafsir Ayat-Ayat Pendidikan: Tafsir Al-Ayat At-Tarbawiy(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2009),hlm. 191
[5]Ibid., hlm. 191
[6]M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah : Kesan Pesan dan Keserasian al-Qur’an (Jakarta: Lentera Hati, 2000), hlm. 337
[7]Hamka, Tafsir Al-Azhar Juzu’ 4 (Jakarta: Pustaka Panjimas, 1987), hlm. 274
[8]Ahmad Mustafa Al-Maragi, Tafsir Al-Maragi (Semarang: Toha Putra, 1993), hlm. 347
[9]Imam Jalaluddin Al-Mahalli dan Imam Jalaluddin As-Suyuti, Terjemah Tafsir Jalalain berikut Asbabun Nuzul Jilid I, penerjemah Bahrun Abubakar (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2009), hlm. 314
[10]Sayyid Quth, Tafsir fi zhilalil Qur’an (Jakarta: Gema Insani Press, 2001), hlm. 287
[11]Musa Asy’arie, Pemuda Perkembangan Iptek dalam Perspektif Agama(Yogyakarta: Pusat Studi Filsafat dan Kebudayaan Islam IAIN Sunan Kalijaga, 1989), hlm. 54

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel