MAKALAH TAFSIR TARBAWI Q.S AR-RUUM AYAT 22 “FENOMENA ALAM, BAHASA DAN WARNA KULIT”

 PENDIDIKAN ILMIAH PENGETAHUAN
“FENOMENA ALAM, BAHASA DAN WARNA KULIT”
Q.S AR-RUUM AYAT 22


BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang Masalah
Allah telah menciptakan alam semesta beserta fenomena-fenomena yang ada didalamnya. Dimana dengan kekuasaan-Nya, Allah menciptakan bentuk alam, perbedaan bahasa dengan perbedaan yang tidak ada batasnya  serta berbeda-bedanya jenis dan bentuk kalian hingga perbedaan ini dapat membantu kita untuk membedakan diantara orang-orang, baik melalui suaranya atau warna kulitnya.
Kalau saja misalnya Allah menciptakan semua manusia itu sama tanpa perbedaan pastinya kita akan sulit untuk mengenali sesorang dan bahkan kita akan mengalami kejenuhan karena tidak ada variasi kehidupan disekeliling kita. Selain itu dengan adanya perbedaan ini kita dapat belajar bagaimana menghargai perbedaan, bagaimana bersyukur atas pemberian Allah yang Maha Esa serta bagaimana kita menyikapi perbedaan.
Ketetapan seperti ini juga telah diatur di Nash Al-qur’an pada surat Ar-ruum ayat 22. Sehingga sebagai manusia yang beriman kepada Allah sudah sepatutnya kita mematuhi apa yang diperintahkan-Nya. Salah satunya dengan menghargai perbedaan yang ada disekitar kita.
B.  Judul Makalah
Judul Besar “Pendidikan Pengetahuan Dasar”
Sub Judul “Fenomena Alam Bahasa dan Warna Kulit”
C.  Nash dan Arti Qur’an Surat Ar-rum 30: 22
وَمِنْ ءَايَاتِهِ خَلْقُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ وَاخْتِلاَفِ أَلسِنَتِكُمْ وَأَلْوانِكُمْ إِنَّ فِيْ ذَلِكَ لَآيَاتِ لِلْعَالِمِيْن
Artinya: “Dan diantara tanda-tanda-Nya adalah penciptaan langit dan dan bumi serta perbedaan lidah kamu dan warna kulit kamu. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang yang alim” (Q.S. Ar-Ruum : 22)
D.  Arti penting dikaji
Ayat ini menjelaskan tentang tanda-tanda kebesaran Allah yang mana beliau telah menciptakan langit, bumi, fenomena Alam, bahasa dan warna kulit dengan segala macam perbedaan. Sehingga ayat ini penting dikaji karena dengan mengetahui bahwa Allah telah menetapkan adanya perbedaan ini, kita dapat mengetahui bagaimana seharusnya kita menyikapi perbedaan itu sehingga hubungan antar manusia dapat berjalan secara selaras tanpa adanya perpecahan yang disebabkan perbedaan tersebut.



BAB II
PEMBAHASAN
A.  Teori
Tanda-tanda kekuasaan Allah dalam penciptaan langit dan bumi sering kali disebut dalam Al-qur’an dan kita sering kali melewatinya dengan cepat-cepat tanpa berhenti lama dihadapannya. Namun, ia selayaknya untuk direnungkan dengan seksama dan ditadaburi secara mendalam.
Karena penciptaan langit dan bumi maknanya adalah mengadakan ciptaan yang besar, agung dan amat cermat ini,  yang kita ketahui amat sedikit saja darinya. Bilangan planet, meteor, bintang, matahari, awan dan tata surya tak terhitung jumlahnya.
Diantara tanda-tanda kekuasaan Allah yang lain adalah berbeda-beda bahasa kalian dengan perbedaan yang tidak ada batasnya, ada yang berbahasa Arab, ada yang berbahasa Prancis, Inggris, Hindustan, Cina dan lain sebagainya yang tiada seorangpun mengetahui banyaknya melainkan hanya Yang Menciptakan bahasa-bahasa (Allah). Dan berbeda-bedanya jenis dan bentuk kalian hingga perbedaan ini membantu kita untuk membedakan diantara orang-orang, baik melalui suaranya atau warna kulitnya. Hal ini merupakan sesuatu yang penting sekali didalam pergaulan hidup dan berbagai macam tujuan. Maka betapa banyaknya orang-orang yang hanya dengan melalui suaranya kita mengenal identitasnya, dengan demikian maka kita dapat mengetahui teman dan lawan, kemudian kita dapat mempersiapkan sesuatunya untuk menghadapinya.[1]
Diantara ayat penciptaan langit dan bumi yang menakjubkan itu adalah perbedaan bahasa dan warna kulit diantara anak manusia. Hal itu pastilah mempunyai hubungan dengan penciptaan langit dan bumi. Karena perbedaan hawa udara dipermukaan bumi dan perbedaan lingkungan yang terjadi karena tabiat kedudukan bumi secara astronomis, mempunyai hubungan dengan perbedaan bahasa dan warna kulit. Hal ini terjadi karena adanya kesamaan asal dan penciptaan dikalangan manusia.[2]
Ilmuan zaman sekarang melihat perbedaan bahasa dan warna kulit. Kemudian mereka melewatinya tanpa melihat tangan Allah padanya, dan ayat-ayat-Nya dalam penciptaan langit dan bumi. Mereka mempelajari fenomena ini secara objektif. Namun, mereka tidak merenungkannya untuk kemudian mengagungkan sang khalik yang mengatur apa yang lahir dan apa yang batin. Hal itu karena kebanyakan manusia tak mengetahui.[3]

B.  Tafsir Ayat
a.    Tafsir Al-Misbah
Pada ayat ini masih melanjutkan uraian tentang bukti-bukti keesaan dan kekuasaan Allah, ada persamaan antara pria dengan langit dan wanita dengan bumi. Dari langit turun hujan yang ditampung oleh bumi, sehingga lahir tumbuhan. Demikian juga pasangan suami dan istri. Atau setelah menyebut pasangan manusia, kini disebut pasangan yang lain yaitu langit dan bumi. Ayat-ayat diatas menyatakan: Dan juga diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah penciptaan langit yang bertingkat-tingkat dan bumi. Semua dengan sistemnya yang sangat teliti, rapi dan serasi. Serta kamu juga dapat mengetahui tanda-tanda kekuasaan Allah melalui pengamatan terhadap perbedaan lidah kamu seperti perbedaan bahasa, dialek dan intonasi. Dan juga perbedaan warna kulit kamu, ada yang hitam, kuning, sawo matang dan tanpa warna (putih), padahal kamu semua bersumber dari asal-usul yang sama. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang alim.[4]
b.    Tafsir Ibnu Katsir
Firman Allah ta’ala ayat 22 “Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya” yang menunjukkan kekuasaan-Nya yang besar ialah “penciptaan langit dan bumi”, yakni penciptaan langit dalam hal ketinggian, keluasan, serta berbagai bentuk  makhluk yang terdapat didalamnya. “Dan perbedaan bahasamu”, yakni bahasa manusia baik bahasa arab, asing, maupun bahasa lainnya, “serta perbedaan warna kulitmu”, yakni tanda-tanda khusus pada setiap manusia. Tanda ini berbeda dari tanda yang dimiliki oleh manusia yang lain. Tidak ada manusia yang serupa dengan yang lain, yang ada adalah kemiripan tanda, perilaku dan bahasa. Masing-masing manusia memiliki pakaian khas yang berbeda dari yang lain. “Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui”.
“Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah tidurmu pada malam hari dan siang hari serta usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya.” Diantara tanda kebesaran Allah ialah karakteristik malam yang dapat digunakan untuk beristirahat dan diam, dan menjadikan siang hari sebagai ajang untuk menyebar, berusaha mencari penghidupan, dan bepergian. “Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan,” yakni menyadari kemudian pengetahuan tentang ayat ini diambil manfaatnya sehingga dapat menunjukkan mereka kepada yang mengadakan tanda kebesaran itu.[5]
c.    Tafsir Jalalain
وَمِنْ ءَايَاتِهِ خَلْقُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ وَاخْتِلاَفِ أَلسِنَتِكُمْ  (Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan berlain-lainan bahasa kalian) maksudnya dengan bahasa yang berlainan, ada yang berbahasa arab dan ada yang berbahasa ‘ajam serta berbagai bahasa lainnya,  وَأَلْوانِكُمْ (dan berlain-lainan pula warna kulit kalian) diantara kalian ada yang berkulit putih, ada yang hitam, dan lain sebagainya, padahal kalian berasal dari seorang lelaki dan seorang perempuan, yaitu Nabi Adam dan Siti Hawa, إِنَّ فِيْ ذَلِكَ لَآيَاتِ(sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda) yang menunjukkan kekuasaan Allah SWT, لِلْعَا لِمِيْنَ (bagi orang-orang yang mengetahui) yaitu bagi orang-orang yang berakal dan berilmu. [6]

C.  Implementasi dalam kehidupan
Dengan mengetahui tanda-tanda kekuasaan Allah yang telah menciptakan langit dan bumi serta berlain-lainan bahasa dan kulit, kita dapat memahami dengan adanya perbedaan bahasa dan kulit tersebut merupakan keagungan Allah yang patut kita syukuri dengan tidak meremehkan atau merendahkan serta merasa dirinya yang paling baik. Karena sesungguhnya perbedaan tersebut merupakan ciptaan Allah yang patut kita syukuri, apabila kita menghina dari segala perbedaan itu maka sama halnya kita menghina yang menciptakan (Allah).

D.  Aspek Tarbawi
1.      Allah maha menguasai segala penciptaan alam dan keanekaragaman hayati dan non hayati serta variasi individu.
2.      Menghormati perbedaan yang ada dilingkungan masyarakat sekitar.
3.      Dengan banyaknya jenis bahasa menjadikan manusia termotivasi untuk mempelajari berbagai macam bahasa yang ada.
4.      Terkandung bukti-bukti yang jelas bagi orang-orang yang berilmu. Maka manusia berbondong-bondong untuk mencari ilmu pengetahuan.





BAB III
PENUTUP
A.  Kesimpulan
Tanda-tanda yang menunjukkan kekuasaan-Nya adalah menciptakan langit dan bumi dengan sangat luas cakrawalanya. Dengan kekuasaan Allah pulalah, timbul keanekaragaman alam dengan dialeg bahasanya, dengan masyarakatnya dan dengan perbedaan-perbedaan yang lain. Namun seringkali banyak ilmuan yang beranggapan bahwa keanekaragaman hal tersebut tidak ada campur tangan Allah, sehingga tidak sedikit orang yang memandang keanekaragaman itu hanya sebagai sesuatu yang wajar saja tergantung dari pada usaha ataupun orang itu sendiri.
Dengan mengetahui bahwa keanekaragaman tadi merupakan karunia Allah maka kita sebagai sesama makhluk Allah kita tidak boleh saling mencela satu sama lain. Karena dari setiap perbedaan itu pasti ada maksud yng tersimpan dari Allah.




[1]Ahmad Mushthafa Al-Maraghi, Terjemah Tafsir Al-Maraghi, (Semarang: Toha Putra, 1998), hlm. 71
[2]Sayyid Quthb, Tafsir Fi Zhilalil Qur’an, (Jakarta: Gema Insani, 2004),hlm. 139
[3]Ibid.,hlm. 139
[4]M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an (Jakarta: Lentera Hati, 2002) Hlm. 37
[5]Muhammad Nasib Ar-Rifa’i, Kemudahan dari Allah Ringkasan Ibnu Katsir (Jakarta: Gema Insani, 1999) hlm. 160
[6]Imam Jalaluddin Al-Mahalli dan Imam Jalaluddin As-Syuyuti, Terjemahan Tafsir Jalalain, (Bandung: Sinar Baru Algensindo Offset, 2010) hlm. 44

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel