UQ C 2 KEDUDUKAN ULUMUL QUR’AN


KEDUDUKAN ULUMUL QUR’AN

Agung Hidayatullah
NIM. (2318004)
Kelas C 

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN
2018





KATA PENGANTAR

            Puji syukur penulis kehadirat Allah swt yang telah memberikan kekuatan dan kemampuan, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Kedudukan Al-Qur’an” sesuai rencana. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw, para sahabatnya, serta orang-orang yang mau mengikuti sunnah-sunnahnya, aamiin.
Ucapan terimakasih kami tujukan kepada Bapak Muhammad Hufron M.S.I., selaku dosen mata kuliah Ulumul Qur’an atas tugas yang telah diberikan sehingga menambah wawasan penulis tentang Kedudukan Al-Qur’an. Dan kepada semua pihak yang terlibat dalam pembuatan makalah ini. Semoga bantuan dari berbagai pihak terkait mendapat balasan dari Allah swt dengan pahala yang berlipat ganda, aamiin.
            Makalah ini tentu tidak terlepas dari kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, penulis dengan senang hati menerima saran dan kritik konstruktif dari pembaca guna penyempurnaan penulisan makalah ini. Akhirnya, semoga makalah ini menambah khasanah keilmuan dan bermanfaat bagi mahasiswa. Amin yaa robbal ‘alamin.


                                                                                    Pekalongan,  14 Februari 2019

Penulis
i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .. ............................................................................... i
DAFTAR ISI ..... .......................................................................................... ii

BAB I        PENDAHULUAN .. ...................................................................           
A.    Latar Belakang Masalah .... .................................................. 1
B.     Rumusan Masalah .... ............................................................1
C.     Tujuan ................................................................................. 1
BAB II       PEMBAHASAN ... .....................................................................
A.    Kedudukan Al-Qur’an Pada Ilmu Tafsir…...............2
B.     Kedudukan Al-Qur’an Pada Realitas Masyarakat Arab..…3
C.     Kedudukan Al-Qur’an Dalam Islam…………..……..……4


BAB III     PENUTUP .... .............................................................................
A.    Simpulan .... ..........................................................................6
B.     Saran ... ................................................................................. 6
                  
                   DAFTAR PUSTAKA
                   PROFIL PENULIS









ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Kedudukan Al-Qur’an Pada Ilmu Tafsir ?
2. BagaimanaKedudukanAl-Quran Pada Masyarakat Arab ?
3. BagaimanaKedudukan Al-Quran Dalam Islam ?
C. TUJUAN
1. Untuk  Mengetahui Kedudukan Al-Qur’an Pada Ilmu Tafsir
2. Untuk Mengetahui Kedudukan Al-Qur’an Pada Masyarakat Arab
3. Untuk Mengetahui Kedudukan Al-Quran Dalam Islam



BAB II
PEMBAHASAN

A. KEDUDUKAN AL-QUR’AN PADA ILMU TAFSIR
Kedudukan Ulumul Qur’an sangat fundamental dalam ilmu tafsir karena Ulumul Qur’anamat menentukan bagi seseorang yang ingin membuat syarah atau menfasirkan ayat-ayat Alqur’an secara tepat dan dapat dipertanggung jawabkan.Maka bagi seorang mufassir  Ulumul Qur’an merupakan alat yang harus lebih dahulu dikuasainya,sebelum ia memulai memberikan tafsir atau takwil terhadap ayat-ayat Alqur’an.
Seperti halnya dalam bidang hadis,maka seorang muhandis yang akan menerangkan hadis diperlukan juga ilmu-ilmu hadis,baik ilmu hadis Riwayah atau ilmu hadis Diroyah.Demikian juga dalam Tafsir,maka seseorang mufassir menerangkan dan menfsirkan Alqur’an terlebih dahulu harus juga menguasai ilmu-ilmu Tafsir atau yang lazim dikenal dengan Ulumul Qur’an.
Ulumul Qur’an juga disebut sebagai ilmu pokok  maka dari itu membutuhkan ilmu lain sebagai pembantu yang harus dikuasai oleh mufassir yaitu:
1.      Ilmu-ilmu Bahasa Arab(Nahwu,Sharaf,dsb.)  4.ilmu kalam
2.      Ilmu hadis                                                         5.ilmu qiraat
3.      Ilmu usulul fikih
Seperti sudah dikemukakan diatas bahwa seorang mufassir baru dapat memberikan syarah atau memberikan uraian dan keternagan sesuai maksud secara tepat dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya apabila tekah menguasai Ulumul Qur’an dengan kata lain melalui Ulumul Qur’an seseorang baru bisa membuka dan menyelami apa yang terkandung didalam alqur’an.
Apabila dilihat dari segi lain maka Ulumul Quir’an berfungsi sebagai ukuran standard bagi mufassir alqur’an artinya semakin tinggi dan mendalam Ulumul Qur’an dikuasai oleh seorang mufassir maka tafsir yang diberikannya semakin mendekati kebenarannya. [1]
B. KEDUDUKAN ULUMUL QURAN PADA RELITAS MASYARAKAT ARAB
a.  Relasi Al Quran dengan Masyarakat Arab Pra Islam
Ketika wahyu masih berbentuk oral yang disebut al quran, al quran berhubungan secara rasional dengan masyarakat arab pra al quran. Itu tidak lain karena al quran turun sebagai respon tuhan atas berbagai persoalan yang dihadapi muhammad di tengah-tengah masyarakat arab, dan pada saat yang sama. Dala merespon realitas itu.  Relasi ini dapat dikihat dari dua sisi. Pertama, respon al quran terhadap fenomena budaya arab pra al quran, kedua, respon masyarakat arab pra al quran terhadap al quran. [2]
1.) Respon Al Quran terhadap Realitas Masyarakat Arab Pra Al Quran
Sejarah mencatat bahwa dakwah yang dilakukan muhammad acap kali bergumul dengan realitas sosial, ekonomi, politik, suku, budaya dan agama masyarakat mekkah dan madinah. Al quran turun memberikan solutif melalui muhammad. Oleh karena itu, perbedaan realitas dan sasaran al quran pun memberikan jawaban dengan menggunakan strategi yang berbeda.
Secara sosiologis, terdapat hubungan intim antara fenomena wahyu dan budaya arab pada saat itu.  Masyarakat arab pra islam telah terbiasa berhubungan dengan jin atau makluk halus.[3]
Konon terdapat pandangan dan pengaruh beragam kekuatan magic al quran di era permulaan al quran. Umar bin khattab memandang al quran mempunyai i'jaz yang melabihi i'jaz syi'ir dan kahanah, pada saat itu adik umar bin khattab membaca suat at taha dan membuat umar bin kahttab masuk islam, dia menfatakan "alangkah indahnya dan muliannya kalam ini". Itu terbukti bahwa al quran adalah syair yang paling tinggi. Selain itu respon al quran berkaitan dengan ajaran atau tradisi masyarakat pra al quran. Bukti-bukti empiris terhadap tradisi masyarakat arab sagat bervariasi dan berhubungan dengan tiga hal: pertama, ritus-ritus peribadatan seperti, penghormatan kepada ka'bah, menjalankan ibadah haji, menghirmati bulan ramadhan dan menjalankan ibadah puasa, kedua, ritus-ritus sosial politik seperti, pemeliharaan unta, poligami dan perbudakab, ketiga, ritus-ritus etika baik etika sosial dan etika keagamaan.[4]
2). Respon Masyarakat Arab Pra Al Quran terhadap Al Quran
Pada saat itu wahyu yang dibawa muhammad pada masyarakat arab mendapat respon ada yang menerima dan menolaknya. Respon masyarakat terhadap al quran menjadi bukti awal bentuk respon masyarakat terhadap al quran. Bentuk penolakan mereka bukan pada isi al quran melainkan pesan al quran di dalamnya. [5]
b). Relasi Al Quran dengan Realitas Masyarakat Arab Era Al Quran
Maksudnya adalah dalam arti relasi antara al quran dan masyarakat arab yang menerima al quran dan sebagai kitab sucinya dan sebagaimana agamannya. Relasi bentuk ini mengambil dua bentuk: bagaimana al quran mendakwah masyarakatnya agar menjalankan ajarannya dan bagaimana masyarakat arab menyikapi ajarannya.
Dengan menjadikan al quran sebagai pusat peradaban, seluruh pandangan hidup masyarakat arab berpusat pada al quran, baik berkaitan dengan pandangan duniannya, keilmuan, filsafat, teknologi, etika, maupun pandangan agamanya. Setiap menghadapi persoalan al quran selalu menjadi rujukan pertama sebelum mengacu pada akal dan lainnya.[6]


C. KEDUDUKAN AL-QUR’AN DALAM ISLAM
1. ) Al-Qur’an sebagai sumber berbagai disiplin ilmu keislamanDisiplin ilmu yang bersumber dari Al-Qur’an di antaranya yaitu:
a.       Ilmu Tauhid (Teologi)
b.      Ilmu Hukum
c.       Ilmu Tasawuf
d.      Ilmu Filasafat Islam
e.       Ilmu Sejarah Islam
f.       Ilmu Pendidikan Islam
2.) Al-Quran sebagai Wahyu Allah SWT  yaitu seluruh ayat Al-Qur’an adalah wahyu  Allah; tidak ada satu kata pun yang  datang dari perkataan atau pikiran Nabi.
 3.) Kitabul Naba wal akhbar (Berita dan Kabar) arinya, Al-Qur’an merupakan khabar yang di bawah nabi yang datang dari Allah dan di sebarkan kepada manusia
4.) Minhajul Hayah (Pedoman Hidup), sudah seharusnya setiap Muslim menjadikan Al-Qur’an sebagai rujukan terhadap setiap problem yang di hadapi.
5.) Sebagai salah satu sebab masuknya orang arab ke agama Islam pada zaman rasulallah dan masuknya orang-orang sekarang dan yang akan datang.
6.) Al-Quran sebagai suatu yang bersifat Abadi artinya, Al-Qur’an itu tidak akan terganti oleh kitab apapun sampai hari kiamat baik itu sebagai sumber hukum, sumber ilmu pengetahuan dan lain-lain.
7.) Al-Qur’an di nukil secara mutawattirartinya,  Al-Qur’an disampaikan kepada orang lain secara terus-menerus oleh sekelompok   orang yang tidak mungkin bersepakat untuk berdusta karena banyaknya jumlah orang dan berbeda-bedanya tempat tinggal mereka.
8.) Al-Qur’an sebagai sumber hukum, seluruh mazhab sepakat Al-Qur’an sebagai sumber utama dalam menetapkan hukum, dalam kata lain bahwa Al-Qur’an menempati posisi awal dari tertib sumber hukum dalam berhujjah.9
9.) Al-Qur’an di sampaikan kepada nabi Muhammad secara lisan artinya, baik lafaz ataupun maknanya dari Allah SWT.
10. Al-Qur’an termaktub dalam Mushaf, artinya bahwa setiap wahyu Allah yang lafaz dan maknanya berasal dari-Nya itu termaktub dalam Mushaf (telah di bukukan).
11.) Agama islam datang dengan al qur'annya membuka lebar-lebar mata manusia agar mereka manyadari jati diri dan hakikat hidup di muka bumi.[7]















BAB III
KESIMPULAN
A. KESIMPULAN
Dari pembahasan yang telah disebutkan diatas dapat disimpulkan bahwa Ulumul Qur’an merupakan suatu Ilmu yang mempunyai ruang lingkup pembahasan yang luas. Ulumul Qur’an meliputi semua Ilmu yang ada kaitannya dengan Al-Qur’an baik berupa Ilmu-Imu Agama, seperti Ilmu tafsir maupun ilmu-ilmu bahasa Arab. Disamping itu, masih banyak lagi ilmu-ilmu yang tercakup di dalamnya.
Allah menurunkan al-quran kepada nabi Muhammad saw sebagai kitab suci yang terakhir untuk dijadikan pedoman hidup. Al quran yang tidak ada keraguan sedikitpun didalamnya mengandung petunjuk-petunjuk yang dapat menyinari seluruh isi ala mini. Sebagai kitab cuci sepanjang zaman, al quran memuan informasi dasar berbagai masalah termasuk informasi mengenai hukum, etika, kedokteran dan yang lainnya. Hal ini adalah salah satu bahwa kandungan al quran bersifat luas.

B. SARAN
Saya peribadi menyarankan kepada pembaca agar mempelajari kedudukan al quran guna menambah ilmu dan wawasan ataupun pengetahuan diri agar tau kedudukan al quran sebagai apa saja dan sepenting apa kedudukan al quran tersebut. Dan saya peribadi mengharapkan kepada pembaca khususnya bapak dosen pengampu mata kuliah ulumul qur’an, guna kesempurnaan tugas berikutnya.










DAFAR PUSTAKA

Syadali,Ahmad.1997.Ulumul Qur’an I.Bandung:CVPustakaSetia
Wijaya, Aksin. 2009. Arah Baru Study Islam. Yogyakarta: Pustaka Belajar
Anwa, Rasihon, 2007. Ulumul Al-Qur’an. Bandung: CV Pustaka Setia





PROFIL PENULIS

                
Nama : Agung Hidayatullah
TTL   : Pekalongan, 12 Juli 2000
Alamat : Donowangun, Talun, Pekalongan
Hobi    : Membaca, Menulis, Olahraga
Cita-cita : Guru Yang Di Senangi Para Murid
Facebook : Agung’s Hidayatullah
IG         : agung_al
WA        : 0857 4638 7896
Motto : Pelajarilah pelajaran yang pernah kamu pelajari dan amalkan sesuai kemampuan kita.



[1]Ahmad Syadali,Ulumul Qur’an I,(Bandung:CV Pustaka Setia,1997)hlm.21-23
[2]Aksin Wijaya, Arah Baru Studi Ulum Al Qur’an (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), Hlm. 97.
[3]Ibid. Hlm. 98.
[4]Ibid, Hlm. 100-103
[5]Ibid, Hlm.104
[6]Ibid, Hlm.106-107
[7]Rosihon Anwa, Ulumul Al-Quran, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2007), Hlm.136-138

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel