SBM E L4 Variasi Dan Gaya Mengajar (Macam-macam Variasi dan Gaya Mengajar)
Variasi Dan Gaya Mengajar
(Macam-macam Variasi dan Gaya Mengajar)
Muh. Nafidza Majda
NIM. (2317245)
KELAS E
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN
2018
Alhamdullilah, puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas segala nikmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul “Macam-macam Variasi Gaya Mengajar” dapat saya buat dengan sebaik - baiknya. Sholawat dan salam senantiasa tercurah kepada sebaik-baik manusia yaitu Nabi Muhamad SAW.
Makalah ini menjelaskan pengertian variasi mengajar, macam-macam gaya mengajar, dan variasi gaya mengajar. Dengan demikian, materi makalah ini diharapkan dapat membantu pembangunan karakter mahasiswa melalui proses menulis makalah yang baik dan benar.
Makalah ini tentu tidak terlepas dari kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan menerima saran dan kritik konstruktif dari pembaca guna penyempurnaan penulisan makalah ini. Akhirnya, semoga makalah ini menambah keilmuan dan bermanfaat bagi mahasiswa. Amin yaa robbal ‘alamin.
Pekalongan, 27 November 2018
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan .............................................................................................. 1
D. Metode Pemecahan Masalah............................................................................ 2
E. Sistematika Penulisan Makalah........................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Variasi Mengajar............................................................................. 3
B. Macam-macam Gaya Mengajar........................................................................ 4
C. Variasi Gaya Mengajar..................................................................................... 6
BAB III PENUTUP
A. Simpulan .......................................................................................................... 9
B. Saran ................................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 10
LAMPIRAN FOTO REFERENSI ................................................................................. 11
BIODATA.......................................................................................................................... 12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan yang berperan menciptakan lingkungan belajar bagi para peserta didik untuk mencapai pendidikan yang baik. Sekolah perlu menyusun suatu program yang tepat yang tentunya harus didukung oleh tim pendidik yang memenuhi sifat-sifat pendidik yang telah ditentukan dalam suatu pendidikan, sehingga memungkinkan peserta didik melakukan kegiatan belajar secara efisien dan sampai pada tujuan yang diharapakan.
Sebagai pendukung untuk tercapainya tujuan tersebut, yakni tentang variasi dalam mengajar, yang dalam hal ini pendidiklah yang sangat berperan dalam mengatur variasi yang tepat dan baik bagi peserta didik
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan diatas, dapat dirumuskan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian variasi mengajar?
2. Apa saja macam-macam gaya mengajar?
3. Apa saja variasi gaya mengajar?
C. Tujuan Penulisan
Adapun beberapa tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertianvariasi mengajar.
2. Untuk mengetahui macam-macam gaya mengajar.
3. Untuk mengetahui variasi gaya mengajar.
D. Metode Pemecahan Masalah
Metode pemecahan masalah yang dilakukan melalui studi literatur/metode kajian pustaka, yaitu dengan menggunakan beberapa referensi buku atau dari referensi lainnya yang merujuk pada permasalahan yang dibahas. Langkah-langkah pemecahan masalahnya dimulai dengan menentukan masalah yang akan dibahas dengan melakukan perumusan masalah, melakukan langkah-langkah pengkajian masalah, penentuan tujuan dan sasaran, perumusan jawaban permasalahan dari berbagai sumber, dan penyintesisan serta pengorganisasian jawaban permasalahan.
E. Sistematika Penulisan Makalah
Makalah ini ditulis dalam tiga bagian, meliputi: Bab I, bagian pendahuluan yang terdiri dari: latar belakang masalah, perumusan masalah, metode pemecahan masalah, dan sistematika pnulisan makalah; Bab II, adalah pembahasan; Bab III, bagian penutup yang terdiri dari simpulan dan saran-saran.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Variasi Mengajar
Pengertian “variasi” menurut kamus ilmiah populer adalah ‘selingan', ‘selang-seling’, atau ‘pergantian'. Udin S Winataputra (2004) mengartikan “variasi” sebagai keanekaan yang membuat sesuatu tidak monoton. Variasi dapat berwujud berupa perubahan-perubahan atau berbedaan-perbedaan yang sengaja diciptakan atau dibuat untuk memberikan kesan yang unik. Misalnya dua model baju yang sama tetapi berbeda hiasannya akan menimbulkan kesan unik bagi masing-masing modem tersebut Adapun variasi mengajarkan merupakan Keanekaragaman dalam penyajian kegiatan mengajar. [1]
Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam proses belajar mengajar adakalanya siswa, bahkan guru mengalami kejenuhan. Hal ini tentu menjadi problem bagi tercapainya tujuan pembelajaran. Untuk mengatasi kejenuhan itu perlu diciptakan situasi dan kondisi belajar mengajar yang bervariasi. Apabila guru mampu menghadirkan proses mengajar yang bervariasi memungkinkan besar kejenuhan tidak akan terjadi.
Kejenuhan siswa dalam memperoleh pelajar dapat diamati selama proses belajar mengajar berlangsung seperti kurang perhatian, mengantuk, mengobrol dengan sesama teman, atau pura-pura mau ke kamar kecil hanya untuk menghindari kebosanan. Karenanya, mengajar yang bervariasi sangat urgen sehingga situasi dan kondisi belajar mengajar berjalan normal.
Kemudian, mengajar mwmiliki pengertian dari sudut pandang berbeda, yaitu secara kuantitatif, kualitatif, dan insitusional. Secara kuantikatif, mengajar berarti the transmission of knowldge, yaitu penularan atau pemindahan pengetahuan. Pengetahuan yang diketahui guru ditransfer ke peserta didik. Secara kualitatif, mengajarkan diartikan sebagai the facilitation of learning, yaitu upaya membantu untuk memudahkan kegiatan belajar. Sedangkan secara institusional, mengajarkan diartikan the efficient orchetration of teachuing skill, yaitu kemampuan mengajar secara efesien. [2]
B. Macam-macam Gaya Mengajar
Penggunaan gaya mengajar yang ditunjukkan guru merujuk pada teknik dan metode pengajaran berbeda dengan pertimbangan hasil pembelajaran yang diperoleh dan kenyamanan guru dalam mengadakan gaya mengajar yang dimiliki.
Oleh karena itu, guru harus mengembangkan teknik pengajaran berdasarkan karakteristik fisik dan mental mereka sendiri. Iklim sosial, psikologis, pendidikan di kelas dan sekolah juga mempengaruhi penentuan gaya mengajar. Gaya guru adalah masalah pilihan dan kenyamanan, dan apa yang berhasil yang berhasil dilakukan oleh guru dalam proses pembelajaran. Tidak ada tipe guru atau gaya mengajar yang ideal, dan tidak ada lembaga pendidikan yang melaksanakan hal tersebut kepada seorang pendidik yang termasuk di dalamnya.
Hermawan, dkk (2007) mengelompokkan gaya belajar guru yang ditetapkan dalam proses pembelajaran menjadi empat yaitu sebagai berikut:
1. Gaya Mengajar Klasik
Guru dengan gaya mengajar klasik masih menetapkan konsepsi sebagai satu-satunya cara belajar dengan berbagai konsekuensi yang diterimanya. Guru masih mendominasi kelas dengan tanpa memberi kesempatan kepada peserta didik untuk aktif sehingga cenderung menghambat perkembangan peserta didik dalam proses pembelajaran. Dalam pembelajaran klasik, peran guru sangat dominan karena merupakan satu-satunya pihak dalam menyampaikan materi pembelajaran. Dengan kata lain, peserta didik cenderung bersikap pasif dalam proses pembelajaran sehingga akan menghambat kemajuan peserta didik.
2. Gaya Mengajar Teknologis
Guru yang menetapkan gaya mengajar teknologis sering menjadi bahan perbincangan yang tidak pernah selesai. Argumentasinya adalah setiap guru mempunyai watak yang berbeda-beda, ada yang kaku, keras, moderat, dan fleksibel. Gaya mengajar teknologis ini masyarakat guru untuk berpegang pada media yang tersedia. Guru mengajar dengan memperhatikan kesiapan peserta didik dan selalu memberi rangsangan kepada peserta didiknya untuk mampu menjawab persoalan. Selain itu guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mempelajari pengetahuan yang sesuai dengan minatnya sehingga memberikan banyak manfaat kepada peserta didik.
3. Guru Mengajar Personalisasi
Gaya mengajar guru menjadi salah satu kunci keberhasilan peserta didik. Pada dasarnya guru mengajarkan bukan semata-mata untuk menjadikan peserta didik pandai, tetapi juga untuk meningkatkan kompetensinya sebagai seorang guru. Guru yang mempunyai prinsip-prinsip ini akan selalu meningkatkan belajarnya dan juga senantiasa memandang peserta didiknya seperti dirinya. Guru dengan gaya mengajar personalisasi tidak bisa memaksakan peserta didiknya untuk menjadi sama dengan gurunya, karena setiap peserta didik mempunyai minat bakat dan kecenderungan masing-masing. Jadi dalam gaya mengajar ini peserta didik dipandang sebagai seorang pribadi yang mempunyai potensi untuk dikembangkan, di sinilah guru inisiator selalu memposisikan dirinya sebagai mitra belajar peserta didik dengan memberikan bantuan atas perkembangan peserta didik dalam berbagai aspek.
4. Gaya Mengajar Interaksional
Dalam proses pembelajaran peserta didik di samping berkedudukan sebagai makhluk individu, juga sebagai makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial, peserta Didik seharusnya melakukan interaksi sosial dengan berbagai problematika yang harus dihadapi. Peserta didik dihadapkan pada suatu realitas yang beraneka ragam. Oleh karena itu, dalam proses pendidikan, peserta didik diberi kesempatan luas untuk memilih disiplin ilmu yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat kekinian. Peserta didik juga dilibatkan dalam pembentukan interaksi sosial dan pengaruh San mampu belajar secara mandiri. [3]
C. Variasi Gaya Mengajar
Variasi ini pada dasarnya meliputi variasi suara variasi gerakan anggota badan, dan variasi perpindahan posisi guru dalam kelas. Bagi siswa variasi tersebut dilihat sebagai sesuatu yang energik, antusias, bersemangat dan semuanya memiliki referensi dengan hasil belajar. Variasi dalam gaya mengajar ini adalah sebagai berikut:
1. Variasi suara
Suara guru dapat bervariasi dalam notasi nada volume dan kecepatan. Guru dapat mendramatisasi suatu peristiwa menunjukkan hal-hal yang dianggap penting berbicara secara pelan dengan seseorang anak didik atau berbicara secara tajam dengan anak didik yang kurang perhatian dan seterusnya.
2. Penekanan
Untuk memfokuskan perhatian anak didik pada suatu aspek yang penting atau aspek kunci, guru dapat menggunakan “penalaran secara verbal” Misalnya, “perhatian baik-baik. Nah ini yang penting ini adalah bagian yang juga dengan kan baik-baik!” Penekanan seperti itu biasanya dikombinasikan dengan gerakan anggota badan yang dapat menunjukkan dengan jari atau memberi tanda pada papan tulis.
3. Pemberian Waktu
Untuk menarik perhatian anak didik, dapat dilakukan dengan mengubah yang bersuara menjadi sepi, dari suatu kegiatan menjadi tanpa kegiatan atau diam, dari akhir bagian pelajaran ke bagian berikutnya. Dalam keterampilan bertanya, pemberian waktu dapat diberikan setelah guru mengajukan beberapa pertanyaan, untuk mengubahnya menjadi pertanyaan yang lebih tinggi tingkatannya setelah keadaan memungkinkan. Bagi anak didik, pemberian waktu dipakai untuk mengorganisasi jawabannya agar menjadi lengkap.
4. Kontak Panndang
Bila guru berbicara atau berinteraksi dengan anak didik, sebaiknya mengarahkan pandangannya ke seluruh kelas, menatap mata setiap anak didik untuk dapat membentuk hubungan yang positif dan menghindari hilangnya kepribadian. Guru dapat membantu anak didik dengan menggunakan matanya menyampaikan informasi, dan dengan pandangannya dapat menarik perhatian anak didik.
5. Gerakan Anggota Badan
Variasi dalam mimik, gerakan kepala atau badan merupakan bagian yang penting dalam komunikasi. Tidak hanya untuk menarik perhatian saja tetapi juga menolong dalam menyampaikan arti pembicaraan.
6. Pindah Posisi
Perpindahan posisi guru dalam ruang kelas dapat membantu menarik perhatian anak didik, dapat meningkatkan kepribadian guru. Perpindahan posisi dapat dilakukan dari muka ke belakang, dari sisi kiri ke kanan, atau di antara anak didik dari belakang ke samping anak didik, dapat juga dilakukan dengan posisi berdiri kemudian berubah menjadi posisi duduk. Yang penting dalam perubahan posisi piala terus ada tujuannya dan tidak sekedar mondar-mandir. Guru yang kaku adalah tidak menarik, dan menjemukan dan bila variasi dilakukan secara berlebihan adalah mengganggu. [4]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Variasi mengajar merupakan suatu kegiatan guru dalam konteks proses interaksi belajar mengajar yang ditujukan untuk mengatasi kebosanan murid, sehingga dalam situasi belajar mengajar murid senantiasa menunjukkan ketekunan, antusiasme, serta penuh partisipasi. Variasi mengajar adalah mengajar yang tidak monoton bisa dari gaya mengajar, metode, media dan materi
B. Saran
Demikian makalah ini kami susun, semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca. Dalam penulisan ini kami sadari masih banyak kekurangan, saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan untuk menyempurnakan makalah kami ini.
DAFTAR PUSTAKA
Bahri Djamarah Syaiful. 2019. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: PT Rineka Aditama.
Fathurrahman, Pupuh dan Muhammad Sobry Sutikno. 2014. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: PT Refika Aditama.
Suprihatiningrum, Jamil. 2013. Strategi Pembelajaran:Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Mustakim, Zaenal. 2018. Strategi dan Metode Pembelajaran. Pekalongan: IAIN Pekalongan Press.
BIODATA:
Nama : Muh. Nafidza Majda
Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Tempat, Tanggal Lahir: Pekalongan, 26 Maret 1999
Alamat : Jln. Ottoiskandardinata Kecamatan Pekalongan Timur no.50 Baros
Riwayat Pendidikan :
1. TK Bintang Harapan Baros Kota Pekalongan
2. MI NU Baros Kota Pekalongan
3. SMP Salafiyah Kota Pekalongan
4. SMA N 4 Kota Pekalongan
[1] Pupuh Fathurrahman dan Muhammad Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: PT Refika Aditama, 2014), hlm. 91.
[2] Jamil Suprihatiningrum, Strategi Pembelajaran:Teori dan Aplikasi, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2013), hlm. 60.
[4] Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: PT rineka Aditama, 2009), hlm. 167-169.