SBM D L1 VARIASI DAN GAYA MENGAJAR (Makna dan Fungsi Variasi Mengajar)
VARIASI DAN GAYA MENGAJAR
(Makna dan Fungsi Variasi Mengajar)
NIM. (2317252)
KELAS D
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN
2018
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan karunianya yang mana telah memberikan kekuatan serta kelancaran dalam menyelesaikan makalah mata kuliah Strategi Belajar Mengajar yang berjudul “VARIASI DAN GAYA MENGAJAR (Makna dan Fungsi Variasi Mengajar)“ dapat terselesaikan.
Shalawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada sebaik-baik manusia, Nabi Muhammad SAW, keluarganya, dan sahabatnya.
Tersusunya makalah ini, tentunya tidak lepas dari berbagai pihak yang telah memberikan bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung. Terutama kepada bapak Muhammad Ghufron, M.S.I selaku dosen mata kuliah Strategi Belajar Mengajar
Makalah ini tentu juga tidak terlepas dari kekurangan dan kesalahan, oleh karena itu penulis dengan senang hati menerima saran dan kritik dari pembaca. Dan semoga makalah ini dapat menambah keilmuan dan bermanfaat bagi mahasiswa, Amin Yarobbal’alamin.
Pekalongan, November 2018
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................
B. Rumusan Masalah............................................................................
C. Tujuan Penulisan .............................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Variasi Mengajar...........................................................
B. Fungsi Variasi Mengajar.................................................................
BAB III PENUTUP
A. Simpulan .........................................................................................
B. Saran ...............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan yang berperan menciptakan lingkungan belajar bagi para peserta didik untuk mencapai pendidikan yang baik. Sekolah perlu menyusun suatu program yang tepat yang tentunya harus didukung oleh tim pendidik yang memenuhi sifat-sifat pendidik yang telah ditentukan dalam suatu pendidikan, sehingga memungkinkan peserta didik melakukan kegiatan belajar secara efisien dan sampai pada tujuan yang diharapkan.
Sebagai pendukung untuk tercapainya tujuan tersebut, yakni tentang variasi dalam mengajar, yang dalam hal ini pendidiklah yang sangat berperan dalam mengatur variasi yang tepat dan baik bagi peserta didik.
B. Rumusan Masalah
1. Apa makna dari Variasi Mengajar?
2. Apa fungsi dari Variasi Mengajar?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui makna dari Variasi Mengajar
2. Untuk mengetahui fungsi dari Variasi Mengajar
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Variasi Mengajar
Pengertian variasi menurut kamus istilah populer adalah selingan, selang-seling, atau pergantian. Sedangkan menggunakan variasi diartikan sebagai perbuatan guru dalam konteks proses belajar mengajar yang bertujuan mengatasi kebosanan siswa, sehingga dalam proses belajar mengajar, siswa senantiasa menunjukkan ketekunan, keantusiasan, serta berperan secara aktif.
Menurut Udin S. Winataputra seperti dikutip dalam buku ini mengatakan bahawa variasi adalah keanekaragaman yang membuat sesuatu tidak monoton. Variasi dapat berwujud perubahan-perubahan atau perbedaan-perbedaan yang sengaja diciptakan atau dibuat untuk memberikan kesan yang unik. Misalnya dua model baju yang sama tetapi berbeda hiasannya akan menimbulkan kesan unik bagi masing-masing model tersebut.[1]
Menurut Uzer Usman, variasi adalah suatu kegiatan guru dalam konteks proses interaksi belajar mengajar yang ditunjukkan untuk mengatasi kebosanan murid, sehingga dalam situasi belajar mengajar, murid senantiasa menunjukkan ketekunan, antusiasme, serta partisipasi.[2]
Variasi dapat diartikan sebagai kegiatan yang bermacam-macam sebagai akibat perubahan dari keadaan sebelumnya. Menurut Depdiknas 2003, variasi mempunyai beberapa makna yaitu; tindakan atau hasil perubahan dari keadaan semula, selingan, bentuk/rupa yang lain, dan perubahan turun temurun yang disebabkan oleh perubahan lingkungan.[3]
Kemudian, mengajar memiliki pengertian dari sudut pandang berbeda, yaitu secara kuantitatif, kualitatif, dan institusional. Secara kuantitatif, mengajar berarti the transmission of knowledge, yaitu penularan atau pemindahan pengetahuan. Pengetahuan yang dikuasai guru ditransfer ke peserta didik. Secara kualitatif, mengajar diartikan sebagai the facilitation of learning, yaitu upaya membantu memudahkan kegiatan belajar peserta didik. Sedangkan secara institusional, mengajar diartikan the efficien orchetration of teaching skill, yaitu kemampuan mengajar secara efisien.[4]
Jika dihubungkan dengan proses pembelajaran, variasi mengajar adalah bermacam atau beragamnya bentuk/rupa kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dalam menyajikan materi pembelajaran kepada peserta didik. Pendidik dalam melaksanakan perannya harus mampu melayani peserta didik yang dilandasi dengan kesadaran, keyakinan kedisiplinan, dan tanggung jawab secara optimal sehingga memberikan pengaruh positif terhadap perkembangan siswa-siswi secara optimal, baik fisik maupun psikis, terutama dari pengaruh variasi mengajarnya.[5]
Jadi, variasi mengajar dapat dimaknai sebagai bentuk perubahan atau inovasi yang diberikan oleh pendidik dalam proses pembelajaran yang dapat diamati dari berbagai aspek yaitu; variasi dalam gaya mengajar, variasi dalam penggunaan materi pembelajaran dan variasi dalam interaksi antara pendidik dengan peserta didik.
B. Fungsi Variasi Mengajar
Fungsi dari variasi mengajar antara lain :
1. Sebagai penarik perhatian siswa
Dalam proses belajar mengajar perhatian siswa terhadap materi pelajaran sangat dituntut. Sedikitpun tidak diharapkan adanya siswa yang tidak atau kurang memperhatikan pelajaran/penjelasan guru, karena itu akan menyebabkan siswa tidak mengerti akan bahan yang diberikan oleh guru.
2. Sebagai motivasi siswa dalam belajar
Motivasi memegang peranan penting dalam belajar, seorang siswa tidak akan dapat belajar dengan baik dan tekun jika tidak ada motivasi didalam dirinya. Bahkan tanpa motivasi, seorang siswa tidak akan melakukan kegiatan belajar. Maka dari itu, guru selalu memerhatikan masalah motivasi selama pengajaran berlangsung. Dalam proses belajar mengajar dikelas, tidak setiap siswa mempunyai motivasi yang sama terhadap sesuatu bahan. Untuk bahan tertentu boleh jadi seorang siswa menyenanginya, tetapi untuk bahan yang lain boleh jadi siswa tersebut tidak menyenanginya. Ini merupakan masalah bagi guru dalam setiap kali mengadakan pertemuan. Guru selalu ingin memberikan motivasi terhadap siswanya yang kurang memperhatikan materi pelajaran yang diberikan.
Motivasi dapat dibedakan berdasarkan timbulnya yaitu
a. Motivasi intrinsik, yaitu motivasi yang timbul dari diri sendiri
b. Motivasi ekstrinsik, yaitu motivasi yang timbul akibat dorongan dari pihak luar dirinya.
Masalah akan muncul apabila ada siswa yang tidak ada motivasi didalam dirinya, maka peranan guru pada saat seperti ini sebagai alat yang mendorong manusia untuk berbuat dan sebagai arah yang menentukan arah perbuatan dan alat untuk menyeleksi perbuatan.[6]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Seorang pendidik yang hebat adalah tatkala ia mampu melaksanakan proses pembelajaran yang efektif dan efisien serta mampu membuat peserta didik antusias dalam kegiatan belajar mengajar. Antusiasme peserta didik dapat diwujudkan ketika seorang guru mempunyai keahlian dalam mengajar yaitu yang mampu memvariasikan kegiatan pembelajaran dan gaya mengajar yang bisa menarik perhatian peserta didik.
Oleh karena itu, variasi dan gaya mengajar penting diaplikasikan dikarenakan mampu menarik perhatian peserta didik dalam proses pembelajaran sehingga mampu membangkitkan antusiasme belajar peserta didik dan dapat menghindarkan kebosanan atau sifat monoton dalam proses pembelajaran.
B. Saran
Dengan memahami dan mengahayati seluk-beluk mengenai variasi dan gaya mengajar, diharapkan mahasiswa atau penulis makalah dapat mengaplikasikan contoh-contoh variasi dan gaya mengajar sebagai calon guru SD/MI bagi peserta didik kelak sehingga kita akan menjadi seorang guru yang ideal dan mempunyai martabat dihadapan peserta didik.
DAFTAR PUSTAKA
Bahri Djamarah, Syaiful. 2013. Strategi Belajar Mengajar, Cet. V. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Fathurrahman, Pupuh. 2009. Strategi belajar mengajar. Bandung : PT refika aditama.
Mustakim, Zaenal. 2017 Strategi dan Metode Pembelajaran. Pekalongan : IAIN Pekalongan press.
Nanang & Cucu. 2009. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung : PT Refika Aditama.
Suprihatiningrum, Jamil. 2013. Strategi Pembelajaran : Teori dan Aplikasi, Cet. I. Yogyakarta : Ar-Ruzz Media.
[1] Pupuh Fathurrahman, Strategi belajar mengajar (Bandung : PT refika aditama, 2009)
[2] Zaenal Mustakim, Strategi dan Metode Pembelajaran (Pekalongan : IAIN Pekalongan pres, 2017) hlm 220
[4] Jamil Suprihatiningrum, Strategi Pembelajaran : Teori dan Aplikasi, Cet. I (Yogyakarta : Ar-Ruzz Media, 2013)
[5] Nanang Nahafiah dan Cucu Suhana, Konsep Strategi Pembelajaran, (Bandung : PT Refika Aditama, 2009)
[6] Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, Cet. V (Jakarta : PT Rineka Cipta, 2013)