Kisah Nabi Muhammad SAW Pernah Patah Hati
Kisah ini disarikan dari buku Biografi
Muhammad yang ditulis oleh Martin Lings.
Nabi Muhammad SAW pernah jatuh cinta pada putri Abu
Thalib. Paman Rasul itu memiliki beberapa orang putri. Di antara mereka sudah
ada yang telah mencapai usia nikah. Namanya adalah Fakhitah, populer dengan
nama Umm Hani’.
Karena rasa cinta sudah tumbuh di antara
keduanya, Nabi Muhammad SAW berencana untuk menikahinya. Nabi Muhammad SAW
meminta izin kepada pamannya Abu Thalib untuk menikahi putrinya. Tetapi
sayangnya, Abu Thalib mempunyai rencana lain. Dia akan menikahkan anaknya
dengan Hubayrah, putra saudara ibu Abu Thalib yang berasal dari Bani Makhzum.
Hubayrah adalah pria kaya dan sekaligus penyair berbakat seperti Abu Thalib. Selain kaya raya, kabilah Bani Makhzum memang pada waktu itu kekuatannya semakin meningkat seiring dengan merosotnya kekuasaan Bani Hasyim. Hubayrah akhirnya melamar putri Abu Thalib tersebut dan lamarannya diterima.
Related
Jawaban Abu Thalib ini tentu tidak memuaskan hati Nabi Muhammad SAW. Tetapi Nabi Muhammad SAW berusaha lapang dada menerima penjelasan pamannya, tanpa membantah sedikitpun. Malahan Muhammad secara jujur, sopan, dan lapang dada mengakui bahwa dirinya memang belum siap untuk menikah.
Tidak lama kemudian, Nufaysah, paman Khadijah datang menemui Nabi Muhammad SAW dan menanyakan alasan mengapa dia belum menikah. Nabi Muhammad SAW menjawab, “Aku tidak memiliki apa-apa untuk dapat berumah tangga”.
Nufaysah menceritakan kepada Muhammad ada wanita cantik, terhormat, dan kaya yang menyukainya. Nama pengusaha kaya tersebut adalah Khadijah. Mendengar penjelasan itu, Nabi Muhammad SAW menjelaskan kepada Nufaysah bahwa dia tidak memiliki harta dan tidak mungkin menikahi Khadijah.
“Masalah itu serahkan kepadaku,” jawab Nufaysah. Yang terpenting bagi Nufaysah, Nabi Muhammad SAW bersedia dulu. Masalah biaya pernikahan bisa diatur belakangan.
Wallahu a‘lam.
***
Disadur dari :
(Hengky Ferdiansyah)