Silaturrahim (Membuka Pintu Rezeki) Telaah Q.S An-Nisa 4:1


PENDIDIKAN LIFE SKILL
Silaturrahim (Membuka Pintu Rezeki)
(Q.S An-Nisa 4:1)



KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. Yang telah memberikan kekuatan dan kemampuan, sehingga makalah yang berjudul”Silaturrahim (Mumbuka Pintu Rejeki)” dapat terselesaikan.
Shalawat serta salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad saw. Para sahabatnya, keluarga, dan sekalian umatnya hingga akhir zaman.
Tidak lupa penyusun mengucapkan terima kasih kepada Bapak. Muhammad Hufron, M.SI. Selaku dosen pengampu mata kuliyah Tafsir Tabawi II yang telah memberikan tugas ini serta membantu memberikan motivasi dan masukan dalam menyusun makalah ini. Mungkin masih banyak kekuranganya. Oleh karena itu, penyusun berharapadanya kritikan dan saran demi kesempurnaan. Semoga makalah ini bermanfaat. Amiin.
.












BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Nabi Muhammad SAW adalah suri tauladan bagi seluruh umat Islam di dunia. Beliau  pertama kali diutus Allah SWT untuk memperbaiki akhlak manusia di bumi. Karena dengan akhlak yang baik akan tercipta kehidupan yang baik pula. Salah satu akhlak yang baik yaitu silaturrahmi.
Silaturrahmi merupakan amalan yang sangat ditekankan oleh Allah SWT. Karena dengan menjaga silaturrahmi antar kerabat atau masyarakat, akan membawa manfaat.
Bentuk silaturrahmi sendiri, tidak hanya berarti bertamu kepada para kerabat dekat. Tetapi silaturrahmi mempunyai arti yang sangat luas. Maka makalah ini akan membahas banyak menegenai silaturrahmi.
B.     Tema: PENDIDIKAN LIFE SKILL
C.     Judul:SilaturrahimMembukaPintu Rezeki
D.    Nash danArti
(Q.s.An-Nisa 4:1)
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا (النساء:۱)
Artinya:Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanyaAllah Memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalahkepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nyakamusalingmemintasatusamalain, dan (peliharalah) hubunganSilaturrahim. Sesungguhnya Allah selalumenjagadanmengawasikamu. (Q.S. An-Nisa:1)
E.     ArtiPenting
(Qs. An-Nisa ayat 1), ini penting untuk dikaji karena didalamnya menjelaskan kepada kita agar senantiasa bertakwa kepada Allah dan mengingat akan kekuasaan-Nya yang telah menciptakan manusia dari satu iradah itu berhubungan dalam satu Rahim, betemu dalam satu koneksi, yang telah menciptakan manusia dari satu iradah ini niscaya akan sirnalah dalam perasaan mereka semua perbedaan-perbedaan golongan, ras, kasta, warna kulit, kebangsaan yang muncul dalam kehidupan kita, oleh karena itu menjalin hubungan silaturrahmi sangatlah  penting,Silaturrahmi merupakan amalan yang sangat ditekankan oleh Allah SWT. Karena dengan menjaga silaturrahmi antar kerabat atau masyarakat, akan membawa manfaat.





















BAB II
PEMBAHASAN

A.    Teori
1.      Nash QS. An-Nisa 4:1)
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا     كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا (النساء:۱)
Artinya: Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah Memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalahkepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamusalingmemintasatusamalain, dan (peliharalah) hubungan Silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalumenjagadanmengawasikamu. (Q.S. An-Nisa 4:1)[1]
2.      Pengertian Silaturrahmi
Silaturrahmi (shilah ar-rahim) dibentuk dari kata shilah dan ar-rahim. Kata shilah berasal dari Washala- yasilu-wasl(an) washilat(an), artinya adalah hubungan. Adapun rahm, jamak dari arham yakni, rahim atau kerabat karena orang-orang saling berkasih sayang, karena hubungan rahim atau kekerabatan.
Silaturrahmi punya banyak faedah, diantaranya adalah meluaskan rezeki dan memperpanjang umur. Tetap berbuat baik kepada orang yang menyakiti kita dan tetap menjalin tali silaturrahmi kepada mereka yang membenci kita.[2]
Silaturrahmi adalah istilah yang cukup akrab dan populer di dalam pergaulan  umat manusia sehari-hari. Istilah itu sesungguhnya berasal dari kata bahasa Arab yang artinya menyambung tali kasih sayang, yang merupakan kebutuhan setiap mahluk hidup termasuk di dalamnya binatang.
Kasih sayang merupakan sifat Allah yang sangat banyak disebutkan dalam al-Qur’an. Sebagai orang yang percaya kepada-Nya tentu harus berupaya untuk meneladani sifat keutamaan Allah tersebut dalam menjalani kehidupanya, karena sesuai janji-Nya Allah akan menjadikan kasih sayang ada di dalam hati orang-orang beriman dan beramal shaleh.[3]
Membina silaturrahmi dengan semua kerabat dan bersedekah untuk orang-orang yang membutuhkan dari kerabat yang dekat adalah hal yang dianjurkan dalam Islam. Bersedekah, tetapi bila bersedekah kepada kerabat dekat, maka itu adalah sedekah dan sekaligus bermakna silaturrahmi.
Seseorang yang menyambung tali pesaudaraan akan dapat banyak teman, dengan banyak teman berarti seorang itu mempunyai peluang untuk berusaha, yang membuka jalan rezeki bagi seseorang, demikian juga semakin banyak seorang menjalin tali persaudaraan, maka diharapkan akan semakin banyak pula seorang itu berbuat kebaikan sesama manusia, dengan begitu seolah seseorang itu mempunyai umur yang panjang, yang bermanfaat bagi orang lain dan akan dikenang oleh orang walaupun dia telah tiada (wafat).[4]
3.      Larangan memutuskan silaturrahmi.
Orang yang memutuskan hubungan silaturrahmi berarti dia telah berbuat maksiat karena telah melanggar perintah Allah  dan Rasul-Nya tentang kewajiban umat islam untukmenyambung tali silaturrahmi. Bahkan sekedar menjauhi dan meniggalkan saudaranya lebih dari tigamalam dengan niat memutuskan hubungan persaudaraan pun tidak dibenarkan.
B.     Tafsir
1.      Tafsir Al-Azhar
“ Hai sekalian manusia Bertakwalah kamu kepada Tuhanmu yang telah menjadikan kamu dari satu diri”.( pangkal ayat 1). Seruan Tuhan pada ayat ini tertuju pada sekalian manusia, tidak pandangnegeri atau benua, bangsa atau warna kulit. Diperingatkan disiini dua hal pertama supaya takwa kepada Allah,kedua supaya mengerti, bahwa semua manusia ini bagian bumi yang manapun mereka berdiam, namun mereka adalah satu saja. Tegasnya. Allah adalah satu dan kemanusiaanpun satu.
“Dan dari padanya dijadikan-Nya isterinya”. yaitu dari sisi yang satu itu jugalah ditimbulkan pasangan, isterinya.[5]
2.      Tafsir Al-Maraghi
Wahai Manusia, bertakwalah kalian kepada Tuhan kamu yang telah menciptakan kamu dan Adam. Yang memelihara kamu dan yang meliputi kamu dengan kemurahan dan kedermawanan-Nya. Ingatlah oleh kamu, bahwa Dia telah menciptakan kamu dari satu jiwa (Nabi Adam), kemudian menjadikan kamu sebagai suatu jenis mahluk (yaitu Manusia) yangkemaslahatan- maslahatanya baru bisa ditegakkan atas dasar saling menolong dan saling membantu, seru saling memelihara dalam hal kebenaran.
Bertakwalah  kalian kepada Allah yang kalian agungkan, dan kalian saling meminta antara sesama dengan memakai Asma dan hak-Nya atas hamba-hamba-Nya di samping dengan kekuasaan dan pengaruh yang dimiliki-Nya. Ingatlah baik-baik hak-hak silaturrahmi kalian, jangan sampai kalian menyia-nyiakanya. Sebab apabila kalian berbuat demikian, berarti kalian telah merusak hubungan kekeluargaan dan persaudaraan.
Oleh karena itu, kalian harus tetap memelihara kedua pengikat tersebut yaitu ikatan iman dan silaturrahmi yang kuat. Sesungguhnya Allah selalu mengawasi kalian. Dia Maha Mengetahui terhadap apa-apa yang kalian kerjakan dan hal-hal yang kalian lakukan dari yang paling kecil hingga yang paling besar.[6]
3.      Tafsir Al-Misbah
Seperti dikemukakan di atas, ayat ini sebagai pendahuluan untuk mengantar lahirnya persatuan dan kesatuan dalam masyarakat, serta bantu membantu dan saling menyayangi karena semua manusia berasal dan satu keturunan, tidak ada perbedaan antara lelaki dan perempuan, kecil dan besar, beragama atau tidak beragama. Semua dituntut menciptakan perdamaian dan rasa aman dalam  masyarakat, serta saling menghormati hak-hak asasi manusia.[7]
4.      Tafsir Ibnu Katsir
Allah Ta’ala menyuruh mahluknya, agar bertakwa kepada-Nya, yaitu beribadah kepada-Nya yang Maha Esa tanpa menyekutukan-Nya. Dia pun memperingatkan mereka terhadap kekuasaan-Nya yang dengan kekuasaan itulah menciptakan  mereka dari diri yang satu, yaitu Adam a.s..”Dan dia mencptakan dari diri pasanganya, “yaitu Hawa a.s yang diciptakandari tulang rusuk Adam bagian belakang yang sebelah kiri ketika dia sedang tidur. Kemudian Adam terbangun dan dikejutkan oleh  keberadaan Hawa, keduanya pun saling tertarik.
Firman Allah, “Dan Dia mengembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dia menyebarkan mereka di berbagai wilayah selaras keberadaan ras, sifat, warna kulit, dan bahasanya. Setelah itu,mereka semua dikembalikan dan dikumpulkan kepada-Nya. Kemudian Allah berfirman, “Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan-Nya kamu saling meminta serta peliharalah silaturrahmi.[8]
C.    Aplikasi Dalam Kehidupan Sehari-hari
1.      Silaturrahim adalah untuk menyambung tali persaudaraan antara sesama muslim, terutama dalam satu keluarga, silaturrahim harus tetap terjalin. Tidak dianjurkan satu keluarga saling mendiamkan dan memutus hubungan.
2.      Saling tolong-menolong, bantu-membantu  dalam kebenaran.
3.      Membina silaturrahmi dengan semua kerabat dan bersedekah untuk orang-orang yang membutuhkan dari kerabat yang dekat adalah hal yang dianjurkan dalam Islam. Bersedekah, tetapi bila bersedekah kepada kerabat dekat, maka itu adalah sedekah dan sekaligus bermakna silaturrahmi.
4.      Tidak memutus silaturrahmi
D.    Aspek Tarbawi
1.      Mengingatkan kepada kita agar senantiasa bertakwa kepada Allah dan mengingatkan akan kekuasaan-Nya yang telah menciptakan manusia dari satu iradah itu berhubungan dalam satu Rahim, betemu dalam satu koneksi, yang telah menciptakan manusia dari satu iradah ini niscaya akan sirnalah dalam perasaan mereka semua perbedaan-perbedaan golongan, ras, kasta, warna kulit, kebangsaan yang muncul dalam kehidupan kita.
2.      Menjagakekeliruanpandangan yang menyakitkandanmerendahkanwanita.
3.      Kasih sayang merupakan sifat Allah
4.      Menjaga keluarga dengan dipelihara kekeluargaan ini, dikokohkan tali –temalinya, dimantapkan bangunanya, dan dilindunginya dari segala hal yang melemahkan bangunan tersebut, serta saling mengisi dan melengkapi sebagian  terhadap sebagian yang lain di dalam membangun keluarga ynag terdiri dari laki-laki dan wanita. Dan menjalin serta menjaga hubungan silaturrahmi.
5.      Bantu membantu dan saling menyayangi karena semua manusia berasal dan satu keturunan, tidak ada perbedaan antara lelaki dan perempuan, kecil dan besar, beragama maupun tidak.
6.      Silaturrahmi membuka pintu Rezeki















BABIII
PENUTUP

SIMPULAN
Dari Penjelasan-penjelasandiatasdapatdisimpulkanbahwaapa yang terkandungdalam(Q.S An-nisa:1)Yaitu: Mengingatkan kepada kita agar senantiasa bertakwa kepada Allah dan mengingatkan akan kekuasaan-Nya yang telah menciptakan manusia dari satu iradah itu berhubungan dalam satu Rahim, betemu dalam satu koneksi, yang telah menciptakan manusia dari satu iradah ini niscaya akan sirnalah dalam perasaan mereka semua perbedaan-perbedaan golongan, ras, kasta, warna kulit, kebangsaan yang muncul dalam kehidupan kita. Silaturrahmi merupakan amalan yang sangat ditekankan oleh Allah SWT. Karena dengan menjaga silaturrahmi antar kerabat atau masyarakat, akan membawa manfaat.



























DAFTAR PUSTAKA

Al-Maraghi, Ahmad Mustafa. 1993. Tafsir Al-Maraghi. Semarang: PT. Karya Thoha Putra
Ar-Rifa’i, Muhammad Nasib. 1998. Tafsir Ibnu Katsir. Jakarta: Gema Insani
Hamka. 1983. Tafsir Al-Azhar. Jakarta: Pustaka Panjimas
Juwariyah. 2010. Hadis Tarbawi . Yogyakarta: Teras
Suryani. 2012. Hadis Tarbawi. Yogyakarta: Teras
Shihab, M. Quraish. 2006. Tafsir Al-Misbah. Jakarta: Lentera Hati
Thalib, Abdul Qodir Abu. 2002.Dahsyatnya Kekuatan SilaturrahimJakarta: Lentera Hati










[1]Q.S. An-Nisa 4:1
[2]Abdul Qodir Abu Thalib, Dahsyatnya Kekuatan Silaturrahim (Jakarta: Lentera Hati, 2002), hlm.105-107
[3]Juwariyah, Hadis Tarbawi (Yogyakarta: Teras, 2010), hlm.48
[4]Suryani, Hadis Tarbawi (Yogyakarta: Teras, 2012), hlm.57
[5]Hamka, Tafsir Al-Azhar, (Jakarta: Pustaka Panjimas,1983), hlm. 144
[6]Ahmad Mustafa Al-Maraghi, Tafsir Al-Maraghi,(Semarang: PT. Karya Thoha Putra Semarang, 1986), hlm.313-314
[7]M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah ( Jakarta: Lentera Hati, 2006), hlm.330
[8]Muhammad Nasib Ar-Rifa’i, Tafsir Ibnu Katsir (Jakarta: Gema Insani, 1998), hlm. 646-647

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel